Afrika Selatan Akan Buka Perbatasan ke Sebagian Negara pada 1 Oktober

Afrika Selatan Akan Buka Perbatasan ke Sebagian Negara pada 1 Oktober

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 17 Sep 2020 01:11 WIB
South Africa National Defense Forces patrol on motorcycles along the newly built fence on the South Africa-Zimbabwe border near the border town of Musina, South Africa, Tuesday June 30, 2020. South Africa built a $2 million fence to deter illegal crossings but it hasnt stopped smugglers.Illegal trade is one of the few businesses to flourish since South Africa imposed sweeping measures at the end of March to try to combat the new coronavirus. (AP Photo/Jerome Delay)
Foto ilustrasi perbatasan Afrika Selatan-Zimbabwe (Foto: AP/Jerome Delay)
Afrika Selatan -

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan pada Rabu bahwa perbatasan akan dibuka kembali ke sebagian besar negara bulan depan. Sebelumnya, perbatasan ini ditutup sejak 27 Maret karena adanya lockdown.

Pembatasan pergerakan dan bisnis telah dikurangi secara bertahap sejak Juni, tetapi perbatasan tetap ditutup untuk menghindari impor virus dari luar negeri.

"Kami secara bertahap dan hati-hati akan mengurangi pembatasan perjalanan internasional ... mengizinkan perjalanan masuk dan keluar Afrika Selatan untuk bisnis, liburan, dan perjalanan lainnya mulai 1 Oktober 2020," kata Ramaphosa dalam pidatonya, seperti dilansir dari AFP, Kamis (17/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perjalanan mungkin dibatasi ke dan dari negara tertentu yang memiliki tingkat infeksi tinggi," tambahnya.

"Daftar negara-negara tersebut akan dipublikasikan dan akan didasarkan pada data ilmiah terbaru yang dapat kami peroleh dari negara-negara tersebut," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Afrika Selatan sangat terpukul oleh pandemi, dengan lebih dari 650.000 infeksi dan lebih dari 15.600 kematian tercatat hingga saat ini - sekitar setengah dari jumlah total kasus yang terdeteksi di benua itu.

Ramaphosa mengatakan negara itu "berhasil mengatasi yang terburuk" dari wabahnya.

Dia mencatat bahwa jumlah kasus baru telah turun dari rata-rata 12.000 per hari dibandingkan pada puncak kasus pada Juli.

(eva/eva)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads