Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan memblokir berbagai produk China yang dibuat melalui sistem "kerja paksa" di wilayah Xinjiang. Pemblokiran ini juga termasuk produk-produk dari pusat "kejuruan" yang dicap sebagai "kamp konsentrasi" untuk minoritas Uighur di Xinjiang.
"Pemerintah China terlibat dalam pelanggaran sistematis terhadap orang-orang Uighur dan minoritas lainnya," kata Mark Morgan, penjabat komisaris Badan Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai seperti dilansir AFP, Senin (15/9/2020).
"Kerja paksa adalah pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan," lanjutnya.
Barang-barang tersebut termasuk kapas, garmen, produk rambut dan elektronik dari lima pabrik tertentu di Xinjiang serta Anhui yang berdekatan.
Pemblokiran ini juga mencakup semua produk yang terkait dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Kejuruan No. 4 Kabupaten Lop di Xinjiang, yang menurut Wakil Sekretaris Penjabat Keamanan Dalam Negeri Ken Cuccinelli sebagai pusat kerja paksa.