India dan China telah sepakat untuk meredakan ketegangan secepat mungkin usai pasukan terlibat dalam serangkaian bentrokan di perbatasan Himalaya yang disengketakan. Kedua negara ini sempat terlibat dalam ketegangan panas.
Seperti dilansir AFP, Jumat (11/9/2020) India dan China minggu ini menuduh satu sama lain melakukan tembakan melintasi perbatasan yang jadi pemicu konflik - meningkatkan kebuntuan selama berbulan-bulan yang telah merenggut setidaknya 20 nyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan ribu tentara dari kedua sisi telah dikerahkan ke perbatasan, yang berada di ketinggian lebih dari 4.000 meter.
Setelah pertemuan Kamis (10/9) antara Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan mitranya dari India, Subrahmanyam Jaishankar di Moskow, Rusia, sebuah pernyataan bersama mengatakan kedua pihak telah setuju untuk menurunkan ketegangan.
"Pasukan pertahanan perbatasan kedua negara harus melanjutkan dialog, menarik diri secepat mungkin, menjaga jarak yang diperlukan, dan meredakan situasi di lapangan," kata pernyataan itu.
Keduanya juga sepakat untuk "menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi".
Selama perselisihan, China dan India telah mengeluarkan pernyataan serupa yang menyerukan pengendalian diri dan meredakan ketegangan.
Perbatasan antara kedua negara tersebut tidak pernah dibatasi dengan benar. Negara-negara itu berperang singkat di perbatasan pada tahun 1962, tetapi secara resmi tidak ada tembakan di daerah itu sejak 1975 ketika empat tentara India tewas dalam penyergapan.
(rdp/ita)