Pilih Jadi Sekuler, Sudan Akhiri 30 Tahun Pemerintahan Islam

Pilih Jadi Sekuler, Sudan Akhiri 30 Tahun Pemerintahan Islam

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Senin, 07 Sep 2020 15:42 WIB
Sudan Cabut Larangan Pindah Agama dan Hapus Sebutan Negara Islam
Foto: Sudan mengakhiri 30 tahun pemerintahan Islam (DW News)
Khartum - Pemerintah transisi Sudan setuju untuk memisahkan agama dari negara (sekuler). Keputusan ini pun mengakhiri 30 tahun pemerintahan Islam di negara Afrika Utara itu.

Seperti dilansir Bloomberg, Jumat (4/9/2020) Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok dan Abdel-Aziz al-Hilu, seorang pemimpin kelompok pemberontak Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara, menandatangani deklarasi di ibukota Ethiopia, Addis Ababa, pada hari Kamis (3/9) dengan mengadopsi prinsip tersebut.

"Agar Sudan menjadi negara demokratis di mana hak-hak semua warga negara diabadikan, konstitusi harus didasarkan pada prinsip 'pemisahan agama dan negara,' yang mana hak untuk menentukan nasib sendiri harus dihormati," bunyi dokumen itu.

Kesepakatan itu muncul kurang dari seminggu setelah pemerintah memulai kesepakatan damai dengan pasukan pemberontak yang meningkatkan harapan diakhirinya pertempuran yang melanda Darfur dan bagian lain Sudan di bawah diktator yang digulingkan, Omar al-Bashir.

Dua faksi yang lebih besar di Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara, yang telah memerangi pasukan Sudan di negara-negara perbatasan negara, telah menolak untuk menandatangani perjanjian apa pun yang tidak menjamin sistem sekuler.

Sudan muncul dari isolasi internasional yang dimulai segera setelah Bashir merebut kekuasaan pada tahun 1989 dan menerapkan interpretasi garis keras terhadap hukum Islam yang berusaha menjadikan negara itu sebagai "pelopor dunia Islam".

Al-Qaeda dan Carlos the Jackal menetap di sana. AS menuding Sudan sebagai sponsor teror pada tahun 1993, kemudian menjatuhkan sanksi sampai 2017. (rdp/ita)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads