Kritikus Kremlin Alexei Navalny diduga diracun dengan menggunakan agen saraf Novichok gaya Soviet. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengecam penggunaan racun Novichok tersebut.
Dilansir Reuters, Kamis (3/9/2020) Le Drian menilai kejadian ini merupakan hal yang mengejutkan. Selain mengutuk, dia juga menyebut hal perbuatan tersebut tidak bertanggung jawab.
"Saya ingin mengutuk sekuat mungkin penggunaan agen semacam itu yang mengejutkan dan tidak bertanggung jawab," kata Le Drian dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Polandia MarcinPrzydacz menyebutkan situasi terkait politisi oposisi Rusia Alexei Navalny mengkhawatirkan. Dia juga menilai perlu adanya penyelidikan internasional.
"Posisi Polandia jelas. Kami percaya bahwa penjelasan tentang kasus dan hukuman bagi yang bersalah diperlukan. Kami menyerukan penyelidikan internasional," kata Przydacz.
Diketahui, Sosok Navalny sejak lama dikenal sebagai pengkritik Kremlin dan Putin. Dia mengekspose apa yang disebutnya sebagai tindak korupsi level tinggi dan mampu menggerakkan kaum anak muda di Rusia untuk berunjuk rasa menentang pemerintah. Navalny telah berulang kali ditahan, digugat secara hukum dan dilarang berpartisipasi dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun 2018 lalu.
(dwia/dwia)