Demonstrasi pecah usai seorang pria kulit hitam ditembak mati oleh oleh Deputi Sheriff di Los Angeles, California. Bibi dari pria itu pun menyuarakan protesnya.
Seperti dilansir AFP, Rabu (2/9/2020), pria yang diidentifikasi sebagai Dijon Kizzee (29) itu diketahui sedang mengendarai sepedanya ketika para deputi berusaha menghentikannya karena pelanggaran lalu lintas, menurut departemen sheriff.
Pihak berwenang menjelaskan, Kizzee melarikan diri dan ketika para deputi mengejarnya, dia meninju wajah salah satu dari mereka sambil menjatuhkan seikat pakaian yang dibawanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para deputi memperhatikan bahwa di dalam item pakaian yang dia jatuhkan ada pistol semi-otomatis hitam, di mana terjadi penembakan yang melibatkan wakil," kata Letnan Brandon Dean, dari Departemen Sheriff County LA, kepada wartawan.
Dean mengatakan tidak jelas aturan kendaraan mana yang diduga dilanggar Kizzee. Segera setelah konfrontasi mematikan tersebut, lebih dari 100 orang berkumpul di tempat kejadian menuntut jawaban.
Sementara itu, Bibi Kizzee, Fletcher Fair, mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin identitas ras keponakannya adalah penyebab penembakan itu.
"Mereka (polisi) tidak membunuh ras lain kecuali kami dan ini tidak masuk akal," katanya dalam konferensi pers.
"Mengapa kami? Anda memiliki orang Asia... Hispanik bahkan tidak terbunuh sebanyak kami. Hanya kami dan kami lelah," katanya.
Sheriff Alex Villanueva menawarkan simpatinya kepada keluarga tersebut, dengan mengatakan bahwa anggota departemennya sendiri adalah salah satu sepupu Kizzee.
Sekelompok kecil orang berkumpul lagi Selasa (1/9) malam di lokasi penembakan dengan damai, bersama dengan karavan mobil, ke kantor sheriff di dekatnya saat helikopter polisi mengudara di atas kepala.
Pengacara hak sipil Ben Crump, yang mewakili keluarga Kizzee, mengatakan dia ditembak lebih dari 20 kali dan mendesak saksi di Twitter untuk menghubunginya dengan informasi apa pun.
"Mereka bilang dia lari, menjatuhkan pakaian dan pistol," kata Crump, yang juga mewakili keluarga Floyd, dalam tweet. "Dia tidak mengambilnya, tapi polisi menembaknya di belakang 20+ kali lalu meninggalkannya selama berjam-jam."
Pekan lalu, polisi di Kenosha, Wisconsin juga menembak seorang pria kulit hitam - Jacob Blake - di depan tiga putranya yang masih kecil dan membuatnya lumpuh setelah pertengkaran. Penembakan ini juga memicu demonstrasi.