Diduga Terjerat Korupsi Berujung Pecat untuk 2 Pangeran Saudi

Round-Up

Diduga Terjerat Korupsi Berujung Pecat untuk 2 Pangeran Saudi

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 01 Sep 2020 22:48 WIB
FILE - In this Dec.10, 2019, file photo, Saudi King Salman talks during the 40th Gulf Cooperation Council Summit in Riyadh, Saudi Arabia. Saudi Arabias King Salman was discharged from a hospital in the capital, Riyadh, after more than a week following surgery to remove his gall bladder, the Royal Court said in a statement late Thursday, July 30, 2020. (AP Photo/Amr Nabil, File)
Foto: Raja Salman pecat dua Pangeran Saudi (AP Photo/Amr Nabil, File)
Jeddah -

Dua orang Pangeran Arab Saudi dipecat oleh Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud usai diduga terlibat dalam kasus korupsi di Kementerian Pertahanan Saudi. Raja Salman juga menyebut keduanya diselidiki bersama empat pejabat militer lainnya.

Sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (1/9/2020), pencopotan itu diumumkan melalui dekrit Kerajaan Saudi yang dirilis Selasa (1/9) pagi waktu setempat. Dijelaskan dalam dekrit itu bahwa Pangeran Fahd bin Turki bin Abdulaziz al-Saud dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Pasukan Gabungan koalisi pimpinan Saudi di Yaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan pula bahwa Pangeran Abdulaziz bin Fahd, yang merupakan putra Pangeran Fahd, dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur al-Jouf.

ADVERTISEMENT

Dekrit itu menyebutkan bahwa keputusan pencopotan didasarkan pada surat perintah Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), kepada Komisi Antikorupsi untuk menyelidiki 'transaksi keuangan mencurigakan pada Kementerian Pertahanan'.

Diketahui bahwa setelah menjadi Putra Mahkota Saudi pada tahun 2017, MBS meluncurkan kampanye antikorupsi yang menindak tegas sejumlah besar Pangeran Saudi, para menteri dan pengusaha Saudi. Orang-orang penting itu ditahan di hotel mewah Ritz-Carlton di Riyadh dan sebagian besar dibebaskan setelah tercapai penyelesaian dengan negara, yang tidak dijelaskan lebih lanjut ke publik.

Kampanye antikorupsi besar-besaran oleh MBS diakhiri setelah 15 bulan berlangsung, namun otoritas Saudi menyatakan kampanye antikorupsi yang menargetkan pegawai pemerintah tetap berlanjut. Pada Maret lalu, otoritas berwenang setempat menangkap hampir 300 pejabat pemerintah, termasuk para pejabat militer dan keamanan, atas tuduhan penyuapan dan eksploitasi jabatan publik.

Sementara itu, menurut media lokal, Arab News, Pangeran Fahd yang dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Pasukan Gabungan Koalisi Saudi di Yaman, diketahui sebelumnya pernah menjabat Komandan Pasukan Angkatan Darat Kerajaan Saudi, unit pasukan terjun payung dan pasukan khusus Saudi. Ayahnya merupakan mantan Wakil Menteri Pertahanan Saudi.

Dekrit Kerajaan Saudi itu pun menyebutkan bahwa MBS menunjuk Letnan Jenderal Mutlaq bin Salem bin Mutlaq al-Azima sebagai pengganti Pangeran Fahd.

Untuk diketahui, Koalisi pimpinan Saudi di Yaman melancarkan operasi militer sejak tahun 2015 untuk memerangi pemberontak Houthi yang melengserkan pemerintah Yaman yang didukung Saudi. Konflik Yaman selama ini dipandang sebagai perang proxy antara Saudi dengan Iran yang mendukung Houthi.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads