.webp)
Para siswa dengan masker kembali masuk ke kelas pada Selasa (1/9/2020) di kota Wuhan, di China, tempat COVID-19 pertama kali muncul tahun lalu. Kota tersebut membuka sekolah dan taman kanak-kanak untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.
Seperti dilansir AFP dan Channel News Asia, Selasa (1/9), hampir 1,4 juta siswa melanjutkan kegiatan di kelas pada sekitar 2.800 taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh kota itu, yang dibuka setelah pembukaan kembali sekolah menengah atas (SMA) pada bulan Mei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media pemerintah menyiarkan gambar ribuan siswa yang mengibarkan bendera China - rutinitas harian di semua sekolah umum - meskipun ada peringatan untuk menghindari pertemuan massal.
Sekolah-sekolah telah menyusun rencana untuk beralih kembali ke pengajaran online jika wabah baru muncul, kata pejabat kota pekan lalu.
Para siswa disarankan untuk mengenakan masker saat berangkat dan pulang sekolah. Mereka diimbau untuk menghindari bus atau kereta umum jika memungkinkan.
Sekolah juga diperintahkan untuk melakukan latihan dan sesi pelatihan untuk membantu mempersiapkan wabah baru.
Angka resmi menunjukkan bahwa Wuhan menyumbang 80 persen dari lebih dari 4.600 kematian terkait virus Corona di China dan sempat memberlakukan lockdown ketat selama lebih dari dua bulan sejak akhir Januari.
Kota ini juga melakukan kampanye pengujian massal yang menargetkan 11 juta penduduk pada Mei lalu.
Wilayah China sekarang sebagian besar telah mengendalikan penyebaran virus Corona, dan sekolah-sekolah di seluruh negeri - yang ditutup pada akhir Januari - secara bertahap dibuka kembali.
Shanghai membuka kembali sekolah pada Mei, dan ibu kota Beijing, yang baru-baru ini kembali mengalami wabah Corona lokal, mengatakan akan melanjutkan semua sekolah termasuk taman kanak-kanak pada September.
Otoritas Beijing mewajibkan guru dan siswa memakai masker di kampus. China belum melaporkan penularan lokal baru dari virus Corona dalam beberapa hari terakhir.
