Bolivia akan melonggarkan pembatasan sosial terkait virus Corona (COVID-19) mulai minggu depan. Namun, masih ada sebagian kegiatan yang dipertahankan seperti penutupan perbatasan, penangguhan acara publik, hingga kegiatan pesta.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/8/2020) Presiden Bolivia Jeanine Anez dan kabinetnya menandatangani dekrit yang menyatakan bahwa akan memulai 'fase pasca-kurungan' pada 1 September.
Dikatakan "penutupan perbatasan darat, sungai dan danau" dan "penangguhan acara publik, budaya, olahraga, kegiatan pesta dan politik, dan semua jenis pertemuan yang menimbulkan keramaian" akan dipertahankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga dan kendaraan akan diizinkan beredar untuk waktu yang lebih lama, antara pukul 05.00 pagi dan pukul 20.00 malam-perpanjangan dua jam dari aturan saat ini-dan larangan pergerakan akhir pekan akan dicabut pada hari Sabtu.
Anez mengatakan bahwa kemungkinan meningkatnya kembali virus Corona tetap ada karena pembatasan berkurang.
"Orang harus keluar untuk bekerja," katanya, seraya menambahkan bahwa jika orang tidak menderita "karena virus Corona, itu karena kelaparan Corona".
Para ahli yakin virus Corona dapat mencapai puncaknya di Bolivia antara September dan November, termasuk periode di mana negara itu akan mengadakan pemilihan umum pada 18 Oktober.
Langkah-langkah ketat telah diberlakukan sejak Maret setelah negara itu melaporkan infeksi virus Corona pertamanya, meskipun rezim yang lebih fleksibel telah diberlakukan sejak Juni. Sampai saat ini Bolivia memiliki kasus lebih dari 113.000 infeksi Corona dengan 4.800 kematian.
(rfs/rfs)