Korban tewas akibat banjir bandang di Afghanistan bertambah. Kini total keseluruhan korban yang meninggal dunia menjadi 162 orang.
Banjir tersebut terjadi di Kota Charikar, Afghanistan pada Selasa (25/8) malam. Ratusan bangunan runtuh seketika.
Seorang warga yang bekerja di ibu kota Kabul, Abdul Ghayor, mengatakan ia bergegas kembali ke Charikar usai mendengar kabar adanya banjir bandang. Ia kembali ke Charikar untuk mencari keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seluruh keluarga saya hilang," kata Ghayor dilansir dari AFP, Jumat (28/8/2020).
Banyak penduduk setempat yang bergabung dengan petugas SAR untuk mencari warga yang menghilang. Beberapa warga membersihkan tumpukan puing-puing bangunan dan lumpur di jalanan.
Seorang pejabat senior dari Kementerian Manajemen Bencana Afghanistan, Qasim Haidary,mengatakan pihaknya masih mengkaji tingkat kerusakan akibat banjir. Namun, diduga sekitar 200 rumah hancur total dan 600 hewan ternak tewas di provinsi Parwan.
Banjir bandang tersebut telah menewaskan puluhan orang di 12 provinsi lainnya. Sedikitnya 19 orang tewas di Kabul dan 30 orang meninggal dunia di Kapisa.
Diketahui, hujan deras dan banjir bandang telah memakan banyak korban jiwa di Afghanistan setiap tahun. Struktur bangunan yang buruk membuat sebagian besar rumah di Afghanistan roboh saat hujan dan banjir menerjang.
(isa/isa)