AS Kucurkan Rp 36 M untuk Ciptakan Vaksin Corona Tanpa Jarum Suntik

AS Kucurkan Rp 36 M untuk Ciptakan Vaksin Corona Tanpa Jarum Suntik

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 27 Agu 2020 18:09 WIB
Virus corona: Para pemimpin dunia sepakat galang Rp120 triliun demi ciptakan vaksin virus corona
Selama ini pemberian vaksin bergantung pada penggunaan jarum suntik (BBC World)
Washington DC -

Pemerintah federal Amerika Serikat (AS) mengucurkan investasi sebesar nyaris US$ 2,5 juta atau setara Rp 36,7 miliar dalam upaya menciptakan vaksin virus Corona (COVID-19) tanpa jarum suntik. Vaksin ini nantinya akan diberikan secara oral atau dalam bentuk patch yang lebih tidak menyakitkan dibanding jarum suntik.

Seperti dilansir CNN, Kamis (27/8/2020), Otoritas Penelitian dan Pengembangan Lanjutan Biomedis AS (BARDA) mengumumkan empat pengadaan kecil untuk kelompok-kelompok yang berupaya mengembangkan vaksin Corona tanpa jarum suntik.

"Cara pemberian (vaksin-red) baru yang mereka kembangkan bisa mengurangi ketergantungan pada jarum suntik yang biasa digunakan untuk memberikan vaksin melalui suntikan intramuskuler," demikian pernyataan BARDA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebaliknya, patch (semacam plester) yang dipasang pada kulit atau opsi vaksin oral mungkin mendukung imunisasi yang cepat, dalam skala besar, sambil mengurangi beban pada rantai pasokan manufaktur," imbuh pernyataan tersebut.

Disebutkan juga bahwa vaksin tanpa jarum suntik ini lebih bisa bertahan lama. Tidak seperti kandidat-kandidat vaksin Corona yang kini tengah dalam pengembangan, vaksin tanpa jarum suntik tidak harus disimpan dalam kondisi khusus atau suhu tertentu, sehingga lebih mudah disimpan dan disalurkan.

ADVERTISEMENT

Empat pengadaan yang menjadi investasi AS itu terdiri atas, pertama, Esperovax di Michigan yang tengah mengembangkan vaksin dalam bentuk kapsul yang bisa dikonsumsi manusia dengan mudah. Esperovax mendapat investasi senilai US$ 600 ribu dari BARDA.

Kedua, Universitas Connecticut yang telah memiliki sebuah microneedle patch yang bisa digunakan dalam pemberian vaksin pneumonia. Kini, mereka tengah menguji coba vaksin Corona pada binatang. BARDA mengucurkan investasi sebesar US$ 430 ribu kepada mereka.

Ketiga, Vaxess Technologies tengah melakukan penelitian di Universitas Tufts dan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Mereka menciptakan patch yang mampu melepaskan vaksin ke dalam tubuh manusia. BARDA memberikan investasi US$ 749 ribu kepada mereka.

Keempat, startup bioteknologi yang berbasis di California, Verndari, tengah mengembangkan microneedle patch berbasis gula yang bisa diproduksi cepat. Investasi US$ 700 ribu dikucurkan BARDA untuk startup ini.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads