.webp)
Pesawat-pesawat tempur Israel membombardir sebuah target Hamas di wilayah Gaza semalam. Serangan ini dilakukan ketika seorang utusan Qatar bergabung dalam upaya untuk menengahi diakhirinya gejolak yang berlangsung hampir tiga minggu itu.
Israel telah menggempur daerah kantong yang dikuasai Hamas itu hampir setiap hari sejak 6 Agustus, sebagai respons atas peluncuran balon api ataupun roket yang melintasi perbatasan.
Bom api, peralatan mentah yang dipasang pada balon, kondom yang digelembungkan atau kantong plastik, telah memicu kebakaran di wilayah selatan Israel yang menyebabkan kerusakan signifikan pada tanaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada siang hari, balon peledak dan pembakar diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel," kata militer Israel.
"Sebagai tanggapan ... jet tempur dan pesawat (lainnya) menghantam infrastruktur bawah tanah milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza selatan," imbuh militer seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/8/2020).
Balon api secara luas dilihat sebagai upaya Hamas untuk meningkatkan persyaratan gencatan senjata informal, di mana Israel berkomitmen untuk meredakan blokade yang telah berlangsung 13 tahun dengan imbalan ketenangan di perbatasan.
Namun sejauh ini tanggapan Israel adalah memperketat blokade. Israel telah melarang para nelayan Gaza pergi ke laut dan menutup jalur perlintasan barang-barangnya dengan wilayah tersebut, mendorong penutupan satu-satunya pembangkit listrik di Gaza karena kekurangan bahan bakar.
Delegasi Mesir telah bolak-balik antara kedua belah pihak untuk mencoba menengahi pembaruan gencatan senjata. Pada Selasa (25/8) malam, utusan Qatar untuk Gaza, Mohammed el-Emadi memasuki wilayah itu untuk bergabung dalam upaya mediasi.
Gencatan senjata terbaru yang disepakati, yang telah diperbarui beberapa kali, telah didukung oleh bantuan keuangan jutaan dolar AS dari negara Teluk yang kaya gas itu.
Sumber yang dekat dengan utusan itu mengatakan, dia mengirimkan dana baru sebesar 30 juta dolar AS untuk disalurkan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan di daerah kantong Gaza yang miskin.
