Iran Sudah Bertemu Kepala Badan Pengawas Nuklir Dunia, Bahas Apa?

Iran Sudah Bertemu Kepala Badan Pengawas Nuklir Dunia, Bahas Apa?

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 25 Agu 2020 17:33 WIB
Kepala IAEA Rafael Marioano (AFP Photo)
Foto: Kepala IAEA Rafael Marioano (AFP Photo)
Jakarta -

Badan nuklir Iran mengatakan telah mengadakan pembicaraan "konstruktif" pada Selasa (25/8/2020) dengan kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Pembicaraan ini digelar di tengah ketegangan atas upaya Amerika Serikat untuk memberlakukan kembali sanksi PBB.

Seperti dilansir dari AFP, Selasa (25/8/2020), ini merupakan kali pertama bagi Kepala IAEA Rafael Mariano Grossi berkunjung ke republik Islam itu, sejak ia memimpin badan PBB yang berbasis di Wina, Austria itu tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu terjadi lebih dari dua tahun setelah Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian internasional penting yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

ADVERTISEMENT

Grossi pertama kali bertemu dengan kepala badan atom Iran, Ali Akbar Salehi. Nantinya dia akan bertemu Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.

"Sebuah babak baru telah dimulai dengan kunjungan ini," kata Salehi setelah pertemuan tersebut, dikutip oleh kantor berita negara IRNA.

"Pembicaraan hari ini konstruktif," tambahnya.

Dia menjelaskan bahwa IAEA akan melanjutkan tugasnya secara independen. "Diputuskan bahwa badan tersebut melanjutkan pekerjaannya secara profesional dan independen dan Iran, juga, bertindak dalam kerangka komitmennya."

Dalam sebuah pernyataan sebelum pertemuan, badan nuklir itu mengatakan Iran mengharapkan IAEA "menjaga netralitas dalam situasi apa pun dan menahan diri untuk tidak memasuki permainan politik internasional."

Untuk diketahui, dewan gubernur badan PBB telah mengeluarkan resolusi pada akhir Juni yang diajukan oleh negara-negara Eropa, mendesak Teheran untuk memberikan akses kepada pengawas ke dua lokasi untuk membantu mengklarifikasi apakah aktivitas nuklir yang tidak diumumkan terjadi di sana pada awal 2000-an.

Menurut juru bicara badan nuklir Iran, salah satu dari kedua lokasi itu terletak di Iran tengah antara provinsi Isfahan dan Yazd, dan yang lainnya dekat dengan Teheran.

Dia mengisyaratkan dalam wawancara Senin (23/8) dengan jaringan televisi Al-Alam Iran bahwa akses dapat diberikan jika badan tersebut tidak menuntut lebih.

Akses ke situs-situs itu telah diblokir selama berbulan-bulan, dan memicu perselisihan diplomatik.

Iran berpendapat bahwa permintaan akses IAEA didasarkan pada tuduhan dari musuh bebuyutan Iran, Israel. Selain itu, Iran mengatakan tuduhan itu tidak memiliki dasar hukum.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads