RS Jerman Sebut Navalny Pengkritik Putin Terindikasi Diracun

RS Jerman Sebut Navalny Pengkritik Putin Terindikasi Diracun

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 25 Agu 2020 09:41 WIB
FILE - In this file photo taken on Saturday, Feb. 29, 2020, Russian opposition activist Alexei Navalny takes part in a march in memory of opposition leader Boris Nemtsov in Moscow, Russia. The German hospital treating Russian dissident Alexei Navalny says tests indicate that he was poisoned. The CharitΓ© hospital said in a statement Monday, Aug. 24, 2020 that the team of doctors who have been examining Navalny since he was admitted Saturday have found the presence of β€œcholinesterase inhibitors” in his system. Cholinesterase inhibitors are a broad range of substances that are found in several drugs, but also pesticides and nerve agents. (AP Photo/Pavel Golovkin, File)
Alexei Navalny (AP Photo/Pavel Golovkin)
Berlin -

Rumah sakit (RS) Berlin di Jerman yang merawat tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, menyatakan hasil tes mengindikasikan politikus 44 tahun itu terindikasi diracun. Hal ini bertentangan dengan hasil pemeriksaan dokter-dokter Rusia yang sebelumnya menyatakan tidak ada bekas racun dalam tubuh Navalny.

Seperti dilansir AFP, Selasa (25/8/2020), Navalny (44) yang juga dikenal sebagai pengkritik Presiden Rusia, Vladimir Putin, ini diterbangkan ke Berlin, Jerman pada Sabtu (23/8) waktu setempat, setelah tiba-tiba jatuh sakit di Siberia pekan lalu dengan dokter Rusia menyalahkannya pada gangguan metabolisme.

Namun pada Senin (24/8) waktu setempat, RS Charite yang terkemuka di Berlin mengumumkan bahwa hasil tes klinis terhadap Navalny 'mengindikasikan keracunan dengan zat dari kelompok cholinesterase inhibitor'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cholinesterase merupakan enzim yang dibutuhkan untuk sistem saraf pusat berfungsi dengan baik. Inhibitor-nya, atau penghambatnya, digunakan dalam membuat obat dan insektisida, tapi juga sebagai agen saraf seperti sarin.

"Prognosis Alexei Navalny tetap tidak jelas; kemungkinan efek jangka panjang, terutama yang mempengaruhi sistem saraf, tidak bisa dikesampingkan," sebut RS Charite dalam pernyataannya via Twitter.

ADVERTISEMENT

Navalny kini berada dalam perawatan intensif dan tetap dalam kondisi koma secara medis. "Sementara kondisinya serius, saat ini tidak mengancam nyawa," imbuh pernyataan pihak RS Charite.

Navalny merupakan salah satu dari banyak pengkritik Kremlin yang jatuh sakit atau tewas akibat keracunan, dengan beberapa akibat agen saraf. Dia hilang kesadaran sesaat usai pesawatnya lepas landas dari Tomsk di Siberia pada Kamis (21/8) waktu setempat, saat dia sedang bekerja mendukung kandidat oposisi dalam pemilu bulan depan.

Simak video 'Jerman Siap Merawat Alexei Navalny yang Diduga Diracun':

[Gambas:Video 20detik]



Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, menyatakan tokoh oposisi Rusia itu tampak baik-baik saja sebelum naik ke pesawat dan sama sekali tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan tidak minum obat apapun. Yarmysh meyakini Navalny 'sengaja diracun' dan dia menyalahkan Putin.

Diketahui bahwa Navalny memiliki banyak musuh dengan penyelidikan antikorupsi yang digaungkannya, yang seringkali mengungkap kehidupan mewah para tokoh elite Rusia.

Pengumuman terbaru RS Charite ini mendorong Kanselir Jerman, Angela Merkel, untuk menyerukan kepada otoritas Rusia agar memastikan pihak yang bertanggung jawab ditindak secara hukum. Navalny yang sempat dirawat di Rusia ini akhirnya diterbangkan ke Berlin oleh sebuah LSM Jerman usai Merkel menawarkan untuk merawat Navalny di Jerman.

"Mengingat peran penting Navalny dalam oposisi politik di Rusia, otoritas berwenang di sana sekarang diminta untuk menyelidiki tindakan ini secara menyeluruh -- dan untuk melakukan penyelidikan dengan transparansi penuh," ucap Merkel dalam pernyataan gabungan dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas.

"Pihak yang bertanggung jawab harus diidentifikasi dan ditindak tegas," cetusnya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads