Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk memberikan pengampunan terhadap Mantan kontraktor badan intelijen AS Edward Snowden.
Snowden diketahui melarikan diri dari AS setelah membocorkan ribuan dokumen soal program pengintaian jangka panjang pemerintah AS beberapa tahun lalu. Saat ini dia diketahui tinggal di Moskow, Rusia usai mendapat suaka politik sejak tahun 2013. Otoritas Rusia memperpanjang izin tinggal Snowden hingga tahun 2020.
Dilansir AFP, Minggu (16/8/2020), pernyataan itu disampaikan Trump saat jumpa pers di Klub Golf Bedminster, New Jersey. Wartawan kala itu bertanya apakah Trump mempertimbangkan untuk mengampuni Snowden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump saat itu mengatakan tidak begitu memahami tentang situasi Snowden. Namun, dia berencana untuk memeriksa kasus tersebut dan menyebut kontroversi itu sebagai "keputusan terpisah."
Menurut Trump, menurutnya orang Amerika di sayap kiri dan kanan memiliki pandangan berbeda perihal Snowden.
"Banyak orang berpikir bahwa dia harus diperlakukan berbeda dan orang lainnya berpikir dia melakukan hal yang sangat buruk," kata Trump.
"Saya akan memeriksa itu dengan mendalam," imbuhnya.
Hal itu berbeda dengan pernyataannya pada kampanye Presiden tahun 2016 lalu. Trump kala itu menyebut Snowden sebagai pengkhianat.
"Saya pikir dia pengkhianat total dan saya akan menghadapinya dengan kasar," kata Trump.
Snowden sebelumnya dipuji sebagai whistleblower dan pembela privasi oleh pembelanya setelah dia membocorkan informasi yang menunjukkan bahwa agen dari National Security Agency (NSA) yang melakukan pengawasan luas terhadap warga.
Namun, Pemerintah AS menuduhnya membahayakan keamanan nasional. Selama bertahun-tahun, AS pun menginginkan Snowden kembali untuk menghadapi pengadilan pidana atas tuduhan spionase yang diajukan pada tahun 2013. Keyakinan atas tuduhan spionase bisa mengirimnya ke penjara selama beberapa dekade.
Simak video 'Marge Simpson Respons Cuitan Penasehat Donald Trump':