Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Korea Selatan kembali melonjak. Pimpinan Gereja Sarang Jeil, Jun Kwang Hoon pun dituduh sebagai penyebabnya.
Dilansir Reuters dan Kantor Berita Yonhap, Minggu (16/8/2020), tuduhan itu bermula dari demonstrasi yang diikuti Jun Kwang Hoon dan para jemaahnya. Pimpinan Gereja Sarang Jeil itu turun ke jalan untuk mendemo Presiden Korsel Moon Jae In pada Sabtu (15/8).
Demonstrasi itu digelar di tengah larangan berdemo dan berkumpul di Seoul demi mencegah penyebaran virus Corona. Pemerintah Korsel sebelumnya telah melarang warganya berkerumun baik indoor maupun outdoor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Minggu (16/8/2020), pemerintah Korsel mengumumkan adanya lonjakan kasus baru. Tertinggi sejak 5 bulan terakhir.
Ada 279 kasus baru warga yang terpapar COVID-19. 193 di antaranya terkait dengan Gereja Sarang Jeil.
Kementerian Kesehatan Korsel mengatakan akan melayangkan komplain terhadap Jun. Kementerian Kesehatan menuding Jun melanggar aturan isolasi diri dengan berpartisipasi dalam demo pada hari Sabtu dan "menghalangi" penyelidikan epidemiologi dengan mengirimkan daftar palsu anggota gereja untuk pengujian dan penelusuran.
Secara terpisah, Pemerintah Kota Seoul juga berjanji untuk melaporkan Jun dan pejabat gereja lainnya kepada otoritas penegak hukum atas dugaan pelanggaran tindakan pencegahan penyakit menular di negara itu.
"Pendeta Jun melanggar aturan isolasi diri dan menyebarkan informasi palsu dengan sengaja menunda tes virus untuk anggota gereja," kata penjabat Walikota Seo Jeong-hyup dalam jumpa pers Minggu.
Dalam laporan media baru-baru ini, Jun mengklaim bahwa infeksi COVID-19 di antara anggota gerejanya tampaknya disebabkan oleh "teror virus oleh kekuatan luar".
Sebanyak 4.066 anggota diharuskan menjalani tes virus. Namun, menurut pemerintah kota, pihak berwenang gagal menjangkau 669 orang anggota Gereja Sarang Jeil.
Tonton video 'Dokter Muda di Korea Selatan Turun ke Jalan Protes Pemerintah':