Serangan Perdana Duo Biden-Kamala Harris ke Trump si Petahana

Round-Up

Serangan Perdana Duo Biden-Kamala Harris ke Trump si Petahana

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 14 Agu 2020 04:32 WIB
Pilpres AS: Kampanye perdana, Joe Biden dan Kamala Harris sebut Trump nyinyir dan membuat Amerika Serikat compang-camping
Foto: Kamala Harris dan Joe Biden (BBC World)
Washington DC -

Pasangan capres cawapres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Haris menggelar kampanye bersama. Mereka pun mulai menyerang Donald Trump yang merupakan petahana di Pilpres AS mendatang.

Seperti dilansir dari BBC, Kamis (13/8/2020) Joe Biden dan Kamala Harris, menyebut Presiden Donald Trump sebagai pemimpin "nyinyir" yang tidak becus dan telah membuat AS dalam kondisi "compang-camping".

Pasangan ini untuk pertama kalinya melakukan kampanye bersama, sehari setelah Biden mengungkap Harris sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah momen penting bagi negara kita," kata Biden yang berbicara di sebuah sekolah menengah, di Delaware.

Biden akan menghadapi calon petahana Donald Trump pada pemungutan suara yang berlangsung 3 November mendatang.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Harris adalah perempuan berkulit hitam dan keturunan Asia pertama yang bersaing dalam pemilihan presiden AS.

Trump membalas pernyataan Biden dan Harris dengan mengatakan cawapres Demokrat "jatuh seperti batu" saat mencalonkan diri sebagai presiden.

Berbicara dari gymnasium Sekolah Menengah Alexis I DuPont, Biden mengatakan: "Pilihan yang kita buat pada November mendatang akan menentukan masa depan depan Amerika untuk waktu yang sangat, sangat lama."

Dia melanjutkan: "Donald Trump telah memulai serangannya, menyebut Kamala menjijikkan, nyinyir dengan merujuk Kamala sebagai orang yang kejam.

"Ini bukan hal yang mengherankan karena nyinyir adalah yang paling bisa dilakukan Donald Trump, lebih bisa dari presiden mana pun sepanjang sejarah Amerika.

"Apakah ada yang terkejut bahwa Donald Trump memiliki masalah dengan seorang perempuan yang kuat, atau perempuan yang kuat secara keseluruhan?"

Dia juga mengkritik cara Trump menangani pandemi virus corona, perubahan iklim, persoalan pengangguran, "retorika politik rasisnya yang bisa menimbulkan perpecahan".

Kritik kepada Trump juga dilontarkan oleh Harris. Dari atas podium, Harris mengatakan dirinya siap untuk bekerja.

Mantan jaksa berusia 55 tahun itu mengatakan kepada para wartawan: "Ini adalah sebuah momen yang memiliki dampak nyata bagi Amerika. Segala sesuatu yang bermakna buat kita, ekonomi, kesehatan, dan anak-anak, segala hal yang menyangkut dengan negara yang kita tinggali, semuanya dipertaruhkan."

Harris, warga Amerika keturunan India dan Jamaika melanjutkan: "Amerika berseru untuk kepemimpinan, namun kita memiliki seorang presiden yang mementingkan dirinya sendiri, dari pada orang-orang yang memilihnya."

Dia menambahkan bahwa Trump mendapat warisan ekonomi dari Barack Obama.

"Dia (Trump) mendapat warisan kelanjutan ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah, dari pemimpin sebelumnya Barack Obama dan Joe Biden.

"Dan kemudian, seperti semua hal yang diwarisi, dia benturkan ke tanah."

Lebih lanjut, Harris menyatakan bahwa bila salah pilih, AS bisa compang camping.

"Ini yang akan terjadi saat kita memilih seseorang yang tak sesuai dengan bidang pekerjaannya - negara kita akan berakhir dengan compang-camping, dan ini juga akan berpengaruh terhadap reputasi kita di seluruh dunia."

Biden secara resmi menjadi calon presiden dari Demokrat, pekan depan, dalam konvensi partai yang diselenggarakan secara virtual karena pandemi virus corona.

Sementara itu, Trump juga akan didorong oleh para politisi Partai Republik untuk menjadi presiden dua periode, seminggu setelah konvensi Partai Demokrat.

Kampanye pilpres AS akan berlangsung 10 minggu, sebelum para pemilih memberikan suara mereka dalam pemilu, 3 November mendatang.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads