Sebanyak 700 orang ditangkap dalam aksi demonstrasi di Belarus. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengutuk tindakan keras terhadap demonstran di Belarus yang memprotes kemenangan Presiden Alexander Lukashenko yang dipersengketakan dalam pemilu.
Seperti dilansir dari AFP, Kamis (13/8/2020), para pengunjuk rasa kembali berunjuk rasa di ibu kota Belarus dan kota-kota lain pada hari Rabu (12/8). Mereka mengecam pemungutan suara yang diklaim telah dicurangi untuk memperpanjang 26 tahun pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Dalam Negeri Belarusia mengatakan pada Kamis (13/8) bahwa 700 orang lainnya telah ditahan pada hari sebelumnya. Ini menambah jumlah total penangkapan sejak pemungutan suara pada hari Minggu (9/8) sehingga menjadi setidaknya 6.700 orang, dengan ratusan orang luka-luka.
Sementara itu, pada hari Rabu (12/8), Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet telah mendesak pihak berwenang Belarus untuk segera membebaskan semua orang yang ditahan secara tidak sah dan menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Para pengunjuk rasa mempermasalahkan hasil resmi pemilihan, yang menunjukkan Alexander Lukashenko memenangkan masa jabatan keenam dengan perolehan 80% suara, dengan penantang oposisi utama hanya menerima 10%. Kerumunan demonstran telah turun ke jalan setiap malam untuk menuntut penghitungan ulang.
(rdp/ita)