Otoritas Selandia Baru berupaya melacak sumber penularan terbaru virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Sedikitnya 14 kasus baru Corona dilaporkan dalam waktu 24 jam terakhir di negara ini.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (13/8/2020), temuan empat anggota keluarga yang terinfeksi Corona di Auckland sekitar dua hari lalu mengejutkan publik Selandia Baru yang tidak mencatat kasus baru Corona selama lebih dari tiga bulan terakhir. Hal ini memicu kritikan terhadap cara penanganan pandemi oleh pemerintah.
Pada Kamis (13/8) waktu setempat, otoritas Selandia Baru mengumumkan bahwa 14 kasus Corona, yang terdiri atas 13 kasus penularan di masyarakat dan satu kasus impor, tercatat dalam sehari. Total kasus aktif Corona di Selandia Baru kini mencapai 36 kasus. Data penghitungan Johns Hopkins University (JHU) menunjukkan total 1.579 kasus Corona tercatat di wilayah Selandia Baru, dengan 22 kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri (PM) Jacinda Ardern dengan segera kembali menerapkan pembatasan pergerakan ketat terhadap seluruh warga di Auckland dan memberlakukan aturan social distancing di seluruh wilayah Selandia Baru. Hal serupa diberlakukan sejak awal kemunculan pandemi Corona di Selandia Baru. Namun, keraguan soal asal atau sumber penularan dari kasus-kasus baru Corona di negara ini memunculkan sejumlah pertanyaan soal strategi tersebut.
Pada Kamis (13/8) waktu setempat, otoritas Selandia Baru melaporkan bahwa kasus baru Corona muncul di sebuah fasilitas penyimpanan dengan pendingin, yang menjadi tempat kerja salah satu pasien positif Corona. Upaya pelacakan kontak dan sumber penularan tengah dilakukan secara menyeluruh.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, menyatakan bahwa otoritas kesehatan setempat 'semakin dekat setiap jam' dalam menemukan pasien nol dalam wabah terbaru.
"Kami bekerja keras untuk melakukan pelacakan kontak yang perlu kami lakukan dan melacak kembali untuk mencari tahu sumber dari penularan ini," tutur Bloomfield kepada radio Newstalk ZB.
Dalam komentarnya pada Rabu (12/8) waktu setempat, Bloomfield menyebut dugaan bahwa wabah baru tiba di Selandia Baru melalui muatan kargo, mengingat bahwa salah satu pasien Corona terbaru bekerja di tempat penyimpanan berpendingin yang menampung barang-barang beku impor dari luar negeri. Namun pada Kamis (13/8) waktu setempat, Bloomfield menyebut dugaan itu hanyalah 'kemungkinan kecil'. Dia tidak menyebut dugaan sumber penularan lainnya.
Sejumlah pakar kesehatan setempat melontarkan dugaan bahwa virus Corona kemungkinan menyebar secara tak terlacak di wilayah Auckland selama berminggu-minggu hingga menulari puluhan orang.
Warga Auckland yang berpenduduk 1,7 juta orang, hanya diberi waktu beberapa jam untuk bersiap kembali ke pembatasan level 3 pada Rabu (12/8) waktu setempat, yang mewajibkan orang-orang tetap berada di rumah kecuali keperluan esensial.
Laporan media lokal menyebut warga Auckland mengantre dan menunggu berjam-jam untuk menjalani tes Corona. Ada juga laporan antrean di supermarket setempat karena warga bergegas berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Wilayah Selandia Baru lainnya berada di bawah aturan pembatasan level 2 yang lebih longgar. Pembatasan akan diberlakukan hingga Jumat (14/8) besok, saat PM Ardern mengumumkan langkah selanjutnya.