Laris Manis Vaksin Corona dari Rusia Meski Masih Uji Klinis

Round-Up

Laris Manis Vaksin Corona dari Rusia Meski Masih Uji Klinis

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 13 Agu 2020 04:31 WIB
In this handout photo taken on Thursday, Aug. 6, 2020, and provided by Russian Direct Investment Fund, a new vaccine is on display at the Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology in Moscow, Russia. Russia on Tuesday, Aug. 11 became the first country to approve a coronavirus vaccine for use in tens of thousands of its citizens despite international skepticism about injections that have not completed clinical trials and were studied in only dozens of people for less than two months. (Alexander Zemlianichenko Jr/ Russian Direct Investment Fund via AP)
Foto: Vaksin Corona buatan Rusia (AP/Alexander Zemlianichenko Jr)
Moskow -

Vaksin Corona 'Sputnik V' buatan Rusia masih melalui proses uji klinis. Namun, vaksin buatan negeri beruang merah ini sudah laris manis.

Seperti dilansir dari AFP, dalam pengumuman yang mengejutkan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim pada Selasa (11/8) bahwa vaksin yang dijuluki "Sputnik V" - diambil dari nama satelit Soviet - memberikan "kekebalan berkelanjutan" terhadap virus Corona.

Saat laboratorium penelitian di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin, para produsen telah menerima pembiayaan untuk membantu mereka mempersiapkan jutaan dosis siap untuk diberikan pada tahun 2021 atau bahkan sebelum akhir tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia menyebut telah menerima permintaan awal untuk 1 miliar dosis vaksin COVID-19. Kirill Dmitriyev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang mendanai proyek vaksin, mengatakan bahwa Rusia telah menerima permintaan untuk produksi satu miliar dosis vaksin COVID-19 Sputnik V dari 20 negara.

Sementara beberapa negara Amerika Latin, Timur Tengah dan Asia telah menyatakan minatnya untuk membeli vaksin Rusia, beberapa kontrak negara lain telah diselesaikan.

ADVERTISEMENT

"Kami telah menerima permintaan awal untuk pembelian lebih dari 1 miliar dosis vaksin dari 20 negara bagian," ujar Dmitriyev dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring dikutip dari NDTV, Rabu (12/8/2020).

"Kami siap memastikan produksi lebih dari 500 juta dosis vaksin bersama dengan mitra asing kami di lima negara, dan kami berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi kami," sambungnya.

Dmitriyev membenarkan bahwa RDIF telah setuju untuk mengadakan uji klinis tahap ketiga vaksin COVID-19 di luar negeri dengan Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Brasil, dan negara bagian lain.

Hanya saja kebijakan vaksinasi COVID-19 di Rusia banyak dikritik oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Sebab diketahui negara tersebut baru melakukan dua uji coba vaksin, dengan yang ketiga direncanakan setelah sukarelawan mendaftar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga belum menerima informasi yang cukup tentang bagaimana Rusia mengembangkan vaksin untuk mengevaluasinya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads