Selandia Baru menerapkan lockdown (penguncian) panti jompo di seluruh negeri pada Rabu (12/8/2020) setelah berakhirnya rentetan 102 hari tanpa kasus infeksi virus Corona. Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan wabah itu dapat memaksanya untuk menunda pemilihan umum bulan depan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (12/8) Ardern mengatakan pihak berwenang sedang berjuang untuk melacak siapa pun yang telah melakukan kontak dengan empat warga Auckland yang dinyatakan positif Corona pada Selasa (11/8).
Perintah untuk tetap tinggal di rumah selama tiga hari untuk Auckland, kota terbesar di Selandia Baru dengan populasi 1,5 juta penduduk, diumumkan pada Selasa (11/8) malam dan mulai berlaku pada waktu makan siang pada hari Rabu (12/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi bermasker berjaga di depan mengawasi penghalang jalan di jalan-jalan utama di Auckland untuk menegakkan aturan pembatasan.
Ardern mengatakan pejabat kesehatan juga memberlakukan lockdown di panti jompo di seluruh negeri, karena tempat-tempat itu dapat menjadi hotspot penularan.
"Saya menyadari betapa sulitnya hal ini bagi mereka yang memiliki orang yang dicintai di fasilitas ini, tetapi ini adalah cara terkuat yang dapat kita lakukan untuk melindungi dan merawat mereka," kata Ardern.
Ada panic buying di supermarket di seluruh Selandia Baru dan antrean besar di pusat pengujian virus Corona, ketika negeri kiwi itu menerima kemunculan kembali virus Corona yang awalnya diklaim telah dikalahkan.
Tonton video 'Update Global: Kasus Positif Virus Corona Tembus 20 Juta':
Selandia Baru telah dijadikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai contoh bagaimana mengatasi Corona, setelah mencatat hanya 22 kematian dari lima juta populasi dan mencegah penularan komunitas selama lebih dari tiga bulan.
Ardern mengatakan kembalinya virus Corona "meresahkan" tetapi semua upaya sedang dilakukan untuk menelusuri kembali kontak keluarga Auckland beranggotakan empat orang itu, yang tertular dari sumber tidak diketahui.
Selain itu, dia mengatakan pemilihan 19 September mungkin akan terpengaruh jika wabah tidak dapat diatasi. "Kami sedang meminta nasihat dari Komisi Pemilihan, supaya kami memastikan semua opsi terbuka bagi kami," katanya.
"Belum ada keputusan yang telah dibuat, seperti yang bisa Anda bayangkan," sambungnya.