Menteri Kesehatan Amerika Serikat (AS), Alex Azar akan melakukan kunjungan panjang ke Taiwan. Alex akan menemui Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Dilansir AFP, Minggu (9/8/2020), selama perjalanan tiga hari, Alex Azar akan bertemu dengan Tsai Ing-wen. Azar adalah anggota kabinet AS paling senior yang mengunjungi Taiwan dalam beberapa dekade dan itu terjadi ketika hubungan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia itu jatuh ke posisi terendah dalam sejarah.
Washington menyebut perjalanan itu sebagai kesempatan untuk belajar dari perjuangan Taiwan melawan virus Corona. AS juga mengapresiasi Taiwan dalam menangani Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perjalanan ini merupakan pengakuan atas keberhasilan Taiwan dalam memerangi COVID-19, dan bukti kepercayaan bersama bahwa masyarakat terbuka dan demokratis paling siap untuk memerangi ancaman penyakit seperti COVID-19," kata seorang Pejabat Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia kepada wartawan sebelum kunjungan.
Untuk diketahui, pertemuan ini dikecam oleh China. Beijing menolak keras setiap pengakuan atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.
Minggu lalu mereka menggambarkan kunjungan Azar sebagai ancaman bagi 'perdamaian dan stabilitas', sementara Menteri Pertahanan China memperingatkan agar Washington tidak membuat langkah berbahaya.
Selain bertemu dengan Tsai, Azar akan mengadakan pembicaraan dengan Chen Shih-chung dan Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu. Dia juga akan bertemu dengan ahli virus corona dan memberikan pidato kepada mahasiswa kesehatan masyarakat serta alumni program pelatihan dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Taiwan telah menjadi contoh mengalahkan virus Corona. Taiwan berhasil menuntaskan Corona berkat program tracing yang dilakukan dengan baik serta kontrol perbatasan yang tegas.
Terlepas dari kedekatannya dan hubungan ekonominya dengan China, tercatat kurang dari 500 kasus Corona dan tujuh kematian di Taiwan. Sebaliknya, AS telah mencatat kematian terbanyak di dunia dengan lebih dari 160 ribu kematian.
Tonton video 'China Anggap Amerika Serikat Sangat 'Kotor'':