Duka Lebanon usai ledakan dahsyat yang mengguncang pelabuhan di Beirut ternyata belum reda. Kini, Beirut tengah kewalahan menangani lonjakan kasus Corona.
Mulanya, lonjakan kasus Corona ini diungkap oleh salah seorang pejabat rumah sakit di Beirut. Dia mengatakan, akibat ledakan ini kasus Corona semakin sulit dikendalikan.
"Virus Corona di Lebanon sedang 'meningkat' dan akan lebih sulit untuk dikendalikan setelah apa yang telah terjadi," kata Firass Abiad, manajer umum Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri Beirut, rumah sakit pemerintah utama Lebanon yang bertugas mengelola epidemi, dalam cuitan tweetnya Kamis (6/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari The Washington Post, ledakan besar yang terjadi dalam hitungan detik, membuat pengendalian virus Corona seperti jarak sosial dan memakai masker pun digantikan oleh korban kematian serta kerusakan bangunan akibat ledakan.
Disebutkan, masih terlalu dini untuk mengetahui apa dampak ledakan itu terhadap wabah virus Corona di Lebanon. Meskipun pengujian, pelacakan kontak, dan rawat inap pasien Corona yang sakit parah terus berlanjut. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekerja kesehatan dan lembaga bantuan sudah menilai kondisi ini di tingkat 'waspada'.