Dirjen WHO Harap AS Pertimbangkan Kembali Keputusan Keluar dari WHO

Dirjen WHO Harap AS Pertimbangkan Kembali Keputusan Keluar dari WHO

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 07 Agu 2020 14:48 WIB
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Director General of the World Health Organization (WHO), addresses a press conference about the update on COVID-19 at the World Health Organization headquarters in Geneva, Switzerland, Monday, Feb. 24, 2020. (Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
Tedros Adhanom Ghebreyesus (Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
Jenewa -

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengharapkan Amerika Serikat (AS) akan mempertimbangkan kembali keputusan untuk keluar dari WHO. Tedros menyebut bahwa masalah yang muncul bukanlah finansial, melainkan kurangnya solidaritas antar pemimpin global.

Seperti dilansir CNN, Jumat (7/8/2020), Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada akhir Mei lalu bahwa AS akan mengakhiri hubungan dan menarik diri dari keanggotaan WHO. Proses keluarnya AS dari WHO tengah berlangsung dan baru akan berlaku efektif tahun 2021 mendatang.

"Sekarang, inilah saatnya untuk bekerja bersama Sekarang, inilah saatnya untuk fokus memerangi virus. Jadi saya harap AS akan mempertimbangkan kembali posisinya," ucap Tedros dalam sebuah acara panel di Forum Keamanan Aspen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika AS memutuskan untuk menarik diri, persoalannya bukan soal uang. Itu bukan soal isu pembiayaan," cetusnya. "Sebenarnya hubungan dengan AS lebih penting, dan peran kepemimpinannya," imbuh Tedros.

Ditegaskan Tedros bahwa memerangi pandemi virus Corona (COVID-19) membutuhkan persatuan banyak negara, yang melibatkan kerja sama dan solidaritas antara negara-negara besar. "Anda tidak bisa mengalahkan musuh berbahaya ini dalam dunia yang terpecah-belah. Kita butuh dunia yang bersatu," sebutnya.

ADVERTISEMENT

"Organisasi multilateral hanya dapat mendukung, seperti WHO, para pemimpinnya selalu negara-negara, dan khususnya negara yang besar, yang bisa menyatukan seluruh dunia. Jadi itu yang lebih penting bagi WHO, kekosongannya, bukan keuangannya," jelas Tedros.

Lebih lanjut, Tedros menyatakan bahwa hingga kini masih ada komunikasi antara WHO dan AS, dan bahwa kedua pihak masih bekerja bersama. Dia mengharapkan agar hubungan itu akan 'kembali normal, dan menjadi hubungan lebih kuat dibanding sebelumnya'.

Tedros menyebut bahwa AS selalu dikenal akan kemurahan hari, dukungan dan kepemimpinan dalam kesehatan global. Dia mencontohkan saat dirinya masih menjabat sebagai menteri di Ethiopia, ketika HIV/AIDS merajalela di Afrika dan negara-negara lainnya, kepemimpinan dan kemurahan hati AS memberikan harapan bagi banyak pihak.

Disebutkan juga oleh Tedros bahwa jika ada masalah atau persoalan dengan WHO atau Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pihaknya sangat terbuka untuk evaluasi maupun penilaian apapun. "Kebenaran bisa diketahui, dan ini bisa dilakukan dari dalam, tanpa meninggalkan organisasi. Mengetahui kebenaran sangat penting bagi seluruh dunia," ujarnya.

Tedros mengingatkan bahwa pelajaran perlu didapat dari apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi, dan masa depan perlu dibangun bersama. "Jika ada masalah, kita akan mencari tahu dan kita akan belajar dari kesalahan itu," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads