Kala Klaim Trump Anak 'Kebal' Corona Disebut Facebook Berbahaya

Round-Up

Kala Klaim Trump Anak 'Kebal' Corona Disebut Facebook Berbahaya

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 06 Agu 2020 21:03 WIB
President Donald Trump, center, wearing a mask as he walks down the hallway during his visit to Walter Reed National Military Medical Center in Bethesda, Md., Saturday, July 11, 2020. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Presiden AS Donald Trump (AP/Patrick Semansky)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan klaim kontroversial terkait Corona. Dalam video yang ia unggah di Facebook, Trump menyebut anak-anak 'hampir kebal' terhadap virus Corona (COVID-19). Facebook Inc pun menghapus video tersebut.

Seperti dilansir AFP dan CNN, Kamis (6/8/2020), postingan Trump itu dihapus Facebook pada Rabu (5/8) waktu setempat. Facebook menyatakan Trump melanggar aturannya untuk tidak membagikan informasi yang salah tentang virus corona.

"Video ini menyertakan klaim palsu bahwa sekelompok orang kebal dari COVID-19, yang merupakan pelanggaran kebijakan kami seputar misinformasi COVID yang berbahaya," kata juru bicara Facebook, Andy Stone.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Stone mengatakan, ini adalah pertama kalinya perusahaan media sosial itu menghapus postingan Trump karena misinformasi virus corona.

Video yang sama juga diunggah Trump di Twitter. Dalam video itu, Trump berbicara dalam wawancara bersama Fox News mengenai pembukaan sekolah.

Trump mengatakan, bahwa sekolah seharusnya dibuka dan meyakini COVID-19 akan segera pergi. Trump kemudian menyebut bahwa anak-anak hampir kebal dari virus Corona.

"Menurut saya, sekolah seharusnya dibuka. Kalau kalian melihat anak-anak, anak-anak hampir kebal, saya tidak akan mengatakan pasti hampir pasti, tapi hampir kebal dari penyakit ini. Mereka menjadi kuat, percaya atau tidak, aku tidak tahu bagaimana menurut kalian, tapi mereka memiliki imun yang kuat....," kata Trump dalam video itu, seperti dilihat detikcom.

Gedung Putih belum menanggapi permintaan komentar mengenai penghapusan video ini.

Namun, untuk diketahui bahwa ini bukanlah kali pertama Facebook menghapus unggahan dalam beranda Trump. Pada Juni lalu, Facebook menghapus iklan yang dijalankan oleh kampanye Trump karena menggunakan simbol Nazi.

CEO Facebook Mark Zuckerberg kala itu menghadapi kritik keras, bahkan dari stafnya sendiri, karena tidak mengambil tindakan terhadap unggahan yang menghasut Trump tentang protes rasial yang terjadi di seluruh AS.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads