Separuh dari Pasien Corona yang Gunakan Ventilator di Jerman Meninggal

Separuh dari Pasien Corona yang Gunakan Ventilator di Jerman Meninggal

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 30 Jul 2020 17:12 WIB
Pasien virus Corona menembus angka sejuta orang per Jumat (3/4). AS, Italia, Spanyol, China dan Jerman menduduki peringkat teratas pasien Covid-19 terbanyak.
Ilustrasi (AP Photo)
Berlin -

Satu dari lima pasien yang dirawat karena terinfeksi virus Corona (COVID-19) di Jerman telah meninggal dunia. Angka kematian pasien Corona tersebut naik 53 persen bagi pasien yang menggunakan ventilator saat dirawat.

Demikian menurut sebuah kajian terbaru di Jerman. Seperti dilansir AFP, Kamis (30/7/2020), kajian ini menganalisis data 10 ribu pasien yang dirawat di 930 rumah sakit di Jerman, antara 26 Februari hingga 19 April. Analisis dilakukan oleh Asosiasi Interdisipliner Jerman untuk Perawatan Kritis dan Pengobatan Darurat, Universitas Teknis Berlin (TU Berlin) dan kelompok riset WIdO pada kelompok asuransi kesehatan AOK.

Disebutkan dalam kajian tersebut bahwa pasien laki-laki memiliki angka kematian lebih tinggi dibandingkan pasien perempuan, yakni 25 persen dibandingkan 19 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasien berusia lanjut juga secara signifikan lebih berisiko meninggal, dengan 27 pasien berusia 70-an tahun meninggal dunia sedangkan 38 persen pasien berusia di atas 80 tahun tidak bertahan saat menjalani perawatan medis di rumah sakit.

"Angka kematian yang tinggi ini jelas menunjukkan bahwa jumlah pasien yang relatif tinggi dengan penyakit sangat serius dirawat di rumah-rumah sakit," kata Direktur WIdO, Juergen Klauber.

ADVERTISEMENT

"Penyakit serius semacam itu utamanya mempengaruhi orang-orang lanjut usia dan orang-orang yang kesehatannya sudah terganggu, tapi juga menyerang pasien yang lebih mudah," imbuhnya mengingatkan.

Dari 10.021 pasien, menurut kajian itu, sebanyak 1.727 pasien menggunakan ventilator. Sementara nyaris dua kali lipat pasien yang menerima ventilasi medis adalah pasien pria, angka kematiannya sama berdasarkan jenis kelamin.

Tonton video 'Panduan WHO agar Aman dari COVID-19 saat Idul Adha':

[Gambas:Video 20detik]



Para pasien Corona rata-rata dirawat di rumah sakit selama 14 hari, dengan pasien yang tidak menggunakan ventilator dirawat kira-kira selama 12 hari, sedangkan pasien yang membutuhkan alat bantu pernapasan rata-rata dirawat hingga 25 hari.

Profesor Manajemen Layanan Kesehatan pada TU Berlin, Reinhard Busse, menekankan bahwa rata-rata pemberian ventilasi medis selama 240 hari dibutuhkan untuk setiap 100 pasien yang dirawat di rumah sakit.

"Ini adalah angka penting untuk bersiap menghadapi gelombang kedua pandemi. Namun, kami tidak mengantisipasi adanya masalah pada tempat tidur rumah sakit normal, bahkan dengan tingginya angka penularan," ucapnya.

Berkat sistem layanan kesehatan yang terdesentralisasi, Jerman mampu secara signifikan meningkatkan kemampuan untuk merawat pasien Corona dan menghindari situasi yang terjadi di Italia saat rumah-rumah sakit kewalahan menangani lonjakan pasien.

Namun, para pakar kesehatan mengimbau agar Jerman tidak cepat berpuas diri. Kepala Badan Pengendalian Penyakit, RKI, Lothar Wieler, berulang kali mendorong warga untuk tetap mematuhi aturan kebersihan, mematuhi aturan social distancing dan memakai masker.

Dengan liburan musim panas telah tiba, para politikus Jerman mengamati dengan cemas peningkatan angka penularan pada beberapa pekan terakhir. Tercatat hingga Rabu (29/7) waktu setempat, Jerman mencatat total 208.818 kasus Corona, dengan 9.135 kematian.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads