Akibat Main TikTok, Wanita Mesir Dihukum 3 Tahun Penjara

Akibat Main TikTok, Wanita Mesir Dihukum 3 Tahun Penjara

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 30 Jul 2020 10:05 WIB
aplikasi tiktok
Foto: Aplikasi TikTok (Unsplash/Kon Karampelas)
Kairo -

Pengadilan Mesir memenjarakan seorang wanita karena membuat video lewat aplikasi TikTok. Aksinya saat menari dan lip sync dengan lagu-lagu populer dianggap sebagai upaya "menghasut pesta pora".

Seperti dilansir dari AFP, Kamis (30/7/2020) hukuman tersebut dijatuhkan kepada wanita bernama Manar Samy. Hukuman tiga tahun penjara itu adalah yang terbaru dalam serangkaian putusan serupa terhadap para wanita pengguna media sosial di Mesir atas konten yang diposting ke aplikasi TikTok dan Instagram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samy ditangkap sebelumnya pada bulan Juli atas tuduhan "menghasut pesta pora, amoralitas dan membangkitkan naluri" melalui video online-nya, menurut sebuah pernyataan penuntutan.

ADVERTISEMENT

Jaksa menemukan videonya - di mana Samy menari dan menyinkronkan bibirnya dengan musik populer - untuk "menyinggung kesopanan publik" dan telah diposting "dengan tujuan melakukan pelacuran".

Menurut sumber pengadilan, putusan ini masih bisa dilakukan banding dan "termasuk denda 300.000 pound Mesir ($ 19.000)".

Jaminannya ditetapkan 20.000 pound, tambah sumber itu.

Pengacara Samy, Hani Basyoni kemudian mengatakan kepada AFP bahwa "uang jaminan telah dibayarkan tetapi pembebasannya ditunda sampai setelah liburan Idul Adha berakhir pada hari Senin (2/8)".

Dia menambahkan, pengadilan menjadwalkan sidang banding pada 15 Agustus mendatang.

Keputusan yang dibacakan pada Rabu (29/7) itu terjadi hanya beberapa hari setelah pengadilan lain menghukum lima influencer media sosial, Haneen Hossam, Mowada al-Adham dan tiga lainnya, masing-masing dua tahun penjara karena konten yang diposting ke TikTok.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan bahwa kebebasan kian dibatasi di Mesir di bawah Presiden Abdel Fattah al-Sisi, yang mulai menjabat pada 2014.

Mesir dalam beberapa tahun terakhir menerapkan kontrol internet yang ketat melalui undang-undang yang memungkinkan pihak berwenang untuk memblokir situs web, yang dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan nasional dan untuk memantau akun-akun media sosial pribadi dengan lebih dari 5.000 pengikut.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads