Seorang asisten sukarelawan yang diduga membakar Gereja Katedral bersejarah Prancis ditangkap kembali. Dia kemudian didakwa dan ditahan dalam tahanan pra-persidangan oleh jaksa penuntut selama dua hari.
Seperti dilansir dari AFP, Minggu (26/7/2020) pria itu, yang sudah ditahan dan dibebaskan oleh polisi pekan lalu, didakwa "atas tuduhan penghancuran dan pembakaran" gereja Katedral Gothic Nantes. Hal ini disampaikan oleh jaksa penuntut umum untuk kota barat itu.
Kebakaran terjadi pada 18 Juli lalu, beberapa jam setelah relawan itu menutup altar gedung untuk malam itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Katedral Bersejarah di Prancis Terbakar |
Jaksa memulai penyelidikan kasus kebakaran ini, yang menurut mereka tampaknya telah menghantam tiga bagian berbeda dari Katedral Santo Petrus dan Santo Paulus.
Polisi yang menyelidiki insiden itu telah menangkap warga Rwanda berusia 39 tahun tersebut dan kemudian membebaskannya pekan lalu.
Tonton video 'Katedral Abad Pertengahan di Prancis Terbakar':
Pengacara pria itu sempat mengatakan tidak ada yang secara langsung menghubungkan kliennya dengan kasus tersebut.
Tetapi, menurut keterangan jaksa Pierre Sennes, setelah perkembangan dalam penyelidikan, pria itu ditangkap kembali pada hari Sabtu (25/7) dan kemudian dimunculkan di hadapan seorang hakim di kota.
Kebakaran itu terjadi hanya berselang 15 bulan setelah api dahsyat melalap katedral Notre-Dame di Paris.
Kebakaran ini juga menghancurkan organ terkenal Nantes, yang berasal dari tahun 1621 dan selamat dari revolusi Prancis dan pemboman Perang Dunia II.
Ada artefak dan lukisan yang tak ternilai yang ikut terbakar- termasuk karya seniman abad ke-19 Hippolyte Flandrin - dan jendela-jendela kaca patri yang berisi sisa-sisa kaca abad ke-16.