AS Minta India Kurangi Ketergantungan pada China

AS Minta India Kurangi Ketergantungan pada China

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 23 Jul 2020 02:52 WIB
Menlu AS Mike Pompeo
Menlu AS Mike Pompeo (Foto: AFP Photo/Don EMMERT)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Rabu meminta India untuk mengurangi ketergantungannya pada barang-barang Cina. Sebab, situasi ketegangan antara Washington dan Beijing tengah meningkatnya.

Dalam sambutannya pada KTT bisnis virtual AS-India, Pompeo mengatakan New Delhi adalah mitra alami bagi Washington sebagai "salah satu dari sedikit negara terpercaya, yang berpikiran sama," katanya seperti dilansir AFP, Kamis (23/7/2020).

"India memiliki peluang untuk menarik rantai pasokan global dari China dan mengurangi ketergantungannya pada perusahaan-perusahaan China di bidang-bidang seperti telekomunikasi, pasokan medis, dan lainnya. India dalam posisi ini karena telah mendapatkan kepercayaan banyak negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan AS-Cina sudah tegang karena pandemi coronavirus, situasi di Hong Kong dan perdagangan berubah menjadi lebih buruk pada Rabu ketika Washington memerintahkan Beijing menutup konsulatnya di Houston.

Tetangganya yang bersenjata nuklir, China dan India, dua negara terpadat di dunia, juga telah lama memiliki hubungan yang tegang.

ADVERTISEMENT

Tetapi ikatan memburuk secara signifikan setelah bentrokan perbatasan pada 15 Juni yang menewaskan 20 tentara India serta jumlah korban Tiongkok yang tidak diketahui.

Pompeo mengatakan bentrokan itu "diprakarsai" oleh angkatan bersenjata Tiongkok dan merupakan contoh dari "perilaku yang tidak dapat diterima" dari Partai Komunis China yang berkuasa.

Dia memuji India karena melarang 59 aplikasi seluler China, termasuk TikTok, atau aplikasi berbagi video "menghadirkan risiko keamanan serius bagi rakyat India".

Dalam pidato utama pada KTT itu, Perdana Menteri India Narendra Modi meminta perusahaan-perusahaan AS untuk berinvestasi di negaranya yang berpenduduk 1,3 miliar orang, dengan mengatakan perdagangan antara kedua negara akan membantu ekonomi dunia yang terkena virus untuk bangkit kembali.

(eva/eva)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads