Ribuan Warga Prancis Pawai Desak Polisi Ungkap Kematian Adama Traore

Ribuan Warga Prancis Pawai Desak Polisi Ungkap Kematian Adama Traore

Isal Mawardi - detikNews
Minggu, 19 Jul 2020 00:28 WIB
A protester kicks into a tear gas canister during a demonstration Tuesday, June 2, 2020. Paris riot officers fired tear gas as scattered protesters threw projectiles and set fires at an unauthorized demonstration against police violence and racial injustice. Several thousand people rallied peacefully for two hours around the main Paris courthouse in homage to George Floyd and to Adama Traore, a French black man who died in police custody. (AP Photo/Rafael Yaghobzadeh)
ilustrasi demonstrasi (Foto: AP/Rafael Yaghobzadeh)
Paris -

Ribuan warga pawai keliling kota Val-d'Oise, Prancis, untuk memperingati kematian pria kulit hitam, Adama Traore, 4 tahun silam. Massa mendesak polisi mengungkap kasus kematian Adama Traore.

Dilansir AFP, pawai tersebut dihadiri oleh keluarga dan kerabat Traore. Selain itu, sejumlah kelompok yang melawan ketimpangan sosial juga turut bergabung.

Aktivias lingkungan ambil bagian dalam aksi ini. Mereka menyewa bus sebagai alat transportasi pawai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi diduga telah melakukan kekerasan terhadap Traore hingga nyawanya melayang. Diketahui sejumlah polisi 'menjepit' Traore di permukaan tanah saat hendak diamankan. Kemudian Traore pingsan dan dievakuasi ke sel tahanan. Beberapa saat setelahnya, Traore meninggal dunia.

"Tidak seorang laki-laki, tidak ada orang yang harus mati seperti itu, pada usia itu," kata adik Traore, Assa Traore, dilansir AFP, Sabtu (18/7/2020).

ADVERTISEMENT

Pemeriksaan medis telah dilakukan oleh otoritas Prancis pada bulan Mei lalu. Ketiga polisi Prancis yang diduga terlibat atas kematian Traore dibebaskan. Hal tersebut berlandaskan atas laporan medis yang menyebut Traore tewas bukan karena kehabisan nafas.

Traore, disebut-sebut, meninggal karena gagal jantung. Petugas medis menyebut jantung Traore lemah karena 'stres hebat' yang dialaminya.

Hakim Prancis telah meminta sejumah ahli forensik dari Belgia untuk mengautopsi ulang jasad Traore. Hasilnya, diprediksi akan keluar pada Januari 2021.

"Daripada melakukan semua jenis pemeriksaan, mereka seharusnya hanya mengatakan yang sebenarnya. Aku ingin keadilan dilakukan sebelum aku mati." Ujar ibunda Traore.

(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads