Lebih dari 100 Diplomat AS dan Keluarganya Terbang Kembali ke China

Lebih dari 100 Diplomat AS dan Keluarganya Terbang Kembali ke China

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 16 Jul 2020 15:03 WIB
The state flag of the U.S. flies outside the building of the countrys consulate-general in St. Petersburg, Russia March 29, 2018. REUTERS/Anton Vaganov
Ilustrasi (Dok. Reuters)
Washington DC -

Lebih dari 100 diplomat Amerika Serikat (AS) beserta keluarganya terbang kembali ke China di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Hal ini dilakukan saat AS berupaya mewujudkan rencana penempatan kembali staf diplomatik di tengah ketegangan hubungan dengan China.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (16/7/2020), sebuah pesawat komersial yang di-charter otoritas AS lepas landas dari Bandara Dulles, Washington, pada Rabu (15/7) waktu setempat, menuju Seoul, Korea Selatan (Korsel). Di Seoul, nantinya para diplomat AS dan keluarganya akan berganti pesawat lain yang cocok untuk operasi medis dan melanjutkan penerbangan ke Guangzhou, China.

Penerbangan dari AS itu merupakan yang pertama sejak perundingan kedua negara mencapai jalan buntu sejak dua pekan lalu, karena persyaratan yang dipaksakan China kepada AS. Akibat hal itu, AS terpaksa menunda penerbangan yang telah dijadwalkan untuk 10 hari pertama bulan Juli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 1.200 diplomat AS beserta keluarganya ditargetkan akan terbang ke China. Kelompok yang terbang pada Sabtu (15/7) merupakan kelompok kedua yang kembali ke China sejak pandemi Corona merebak.

Diketahui bahwa para staf diplomatik AS dievakuasi dari China pada Februari lalu, akibat pandemi Corona. Kini, AS tengah berupaya menempatkan kembali staf-staf diplomatiknya secara penuh di China.

ADVERTISEMENT

Email dari Departemen Luar Negeri AS tertanggal 15 Juli yang dilihat Reuters menyebut ada lebih banyak penerbangan ke China yang tengah diatur.

"Bagi mereka yang masih menunggu untuk kembali, kami dalam proses mendapat persetujuan dari Departemen untuk penerbangan berikutnya ke Guangzhou, Shanghai dan Tianjin/Beijing dalam beberapa pekan ke depan. Karena aturan PRC (China-red), penerbangan ini akan dibatasi maksimum 120 penumpang," demikian bunyi email tersebut.

Hubungan bilateral AS dan China memburuk ke level terendah dalam beberapa dekade terakhir. Kedua negara bersitegang dalam beberapa isu termasuk penanganan pandemi Corona oleh China, isu perdagangan bilateral dan soal Undang-undang (UU) keamanan Hong Kong yang baru.

Perundingan antara kedua negara soal pengiriman kembali diplomat AS ke China telah berlangsung beberapa pekan ini. Isu yang menjadi sumber ketidaksepakatan kedua negara ada pada prosedur tes dan karantina juga soal frekuensi penerbangan serta berapa banyak penumpang yang bisa diterbangkan dalam sekali penerbangan.

Pihak China meminta agar tes Corona dilakukan di laboratorium-laboratorium lokal setibanya para diplomat AS di China. Namun diplomat-diplomat AS bersikeras bahwa menyetujui persyaratan itu jelas bertentangan dengan Konvensi Wina tahun 1961 soal Hubungan Diplomatik.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads