Puluhan Penyu Mati Usai Terjerat Limbah Plastik, 160 Ekor Selamat

Puluhan Penyu Mati Usai Terjerat Limbah Plastik, 160 Ekor Selamat

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 15 Jul 2020 18:59 WIB
160 ekor kura-kura laut atau penyu berhasil diselamatkan dari jeratan limbah plastik (AFP Photo)
Foto: 160 ekor kura-kura laut atau penyu berhasil diselamatkan dari jeratan limbah plastik (AFP Photo)
Bangladesh -

Sekitar 160 kura-kura laut atau penyu, banyak dari mereka terluka setelah terjerat dalam limbah plastik, telah diselamatkan di pantai Bangladesh. Namun puluhan ekor penyu lainnya mati.

Seperti dilansir dari AFP, Rabu (15/7/2020) kura-kura laut Olive Ridley atau penyu lengkang mulai mengapung ke pantai di Cox's Bazar dengan banyak botol plastik, jaring ikan, pelampung, dan puing-puing lainnya di akhir pekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hewan-hewan itu dibebaskan kembali ke Teluk Bengal, tetapi beberapa kembali ke pantai yang membentang 120 kilometer (75 mil). Sekitar 30 ekor penyu telah mati dan dikuburkan di pasir.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah pertama kalinya kami menyaksikan kematian berskala besar dan membersihkan kura-kura yang terluka di pantai. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata wakil direktur departemen lingkungan setempat, Nazmul Huda.

"Sekitar 160 kura-kura telah diselamatkan hidup-hidup ... tetapi setelah dilepaskan di laut, beberapa kura-kura ini telah kembali ke pantai. Saya pikir mereka terlalu lemah untuk tinggal di laut," ungkapnya.

Banyak kura-kura menderita luka-luka karena terjerat dalam sekitar 50 ton limbah yang mengambang dalam bentangan 10 kilometer di sepanjang pantai.

"Beberapa kura-kura tidak memiliki kaki atau kepala," kata Asaduzzaman Sayem dari kelompok konservasi lokal Darianagar Green Boys.

"Kami menyelamatkan seekor kura-kura 40 kilogram (88 pon) hidup-hidup. Itu terjerat dalam jaring plastik dan tidak memiliki kaki," lanjutnya.

Tonton video 'Gajah di Thailand Ditemukan Mati dengan Perut Penuh Sampah Plastik':

Pakar kura-kura terkemuka Bangladesh, Shahriar Caesar Rahman dari NGO Creative Conservation Alliance mengatakan, makhluk-makhluk itu "sangat tertekan" dan mungkin tidak akan selamat bahkan setelah dibebaskan dari limbah plastik.

"Relawan lokal sedang berupaya yang terbaik untuk membebaskan mereka ke laut. Tetapi mengingat cedera kura-kura ini, kecil kemungkinan mereka akan selamat," katanya.

"Jadi solusi jangka panjang terbaik adalah membangun fasilitas penyelamatan dan rehabilitasi untuk kura-kura ini di Cox's Bazar," imbuhnya.

Pemerintah sedang menyelidiki mengapa kura-kura itu datang ke darat. Mereka mengirim dua bangkai kura-kura laut itu ke universitas yang dikelola pemerintah untuk diperiksa.

Menurut ahli konservasi, Olive Ridley adalah penyu yang paling banyak jumlahnya di antara semua penyu di seluruh dunia. Tetapi belakangan jumlah mereka telah menurun.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads