Trump Pernah Berniat Jual Puerto Rico Usai Dilanda Topan Maria

Trump Pernah Berniat Jual Puerto Rico Usai Dilanda Topan Maria

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 13 Jul 2020 11:17 WIB
Presiden AS Donald Trump dorong acara tahunan G7 sebagai tanda normalisasi (AFP Photo/Pool)
Donald Trump (AFP Photo/Pool)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pernah mempertimbangkan gagasan untuk menjual Puerto Rico pada tahun 2017 lalu, usai Topan Maria melanda wilayah tersebut.

Seperti dilansir CNN, Senin (13/7/2020), informasi tersebut disampaikan oleh mantan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Keamanan Dalam Negeri, Elain Duke, dalam wawancara dengan media terkemuka AS, New York Times (NYT), yang dirilis Jumat (10/7) waktu setempat.

Duke menjabat sebagai Plt Keamanan Dalam Negeri AS saat Topan Maria melanda Puerto Rico pada September 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puerto Rico yang merupakan Kepulauan Karibia ini berstatus sebagai wilayah AS yang tidak berbadan hukum. Dengan kata lain, Puerto Rico bukan negara bagian AS dan bukan sebuah negara berdaulat.

"Gagasan awal Presiden (Trump) lebih sebagai pengusaha, Anda tahu," ucap Duke dalam wawancara kepada NYT.

ADVERTISEMENT

"Bisakah kita melakukan outsourcing untuk listriknya? Bisakah kita menjual pulau itu? Anda tahu, atau melepaskan aset itu?" ucap Trump seperti dituturkan Duke kepada NYT.

Namun, sebut NYT, Duke menyatakan gagasan menjual Puerto Rico tidak pernah dibahas secara serius setelah Trump melontarkan gagasan itu."Dia menyatakan bahwa gagasan menjual Puerto Rico tidak pernah dipertimbangkan atau dibahas secara serius setelah Trump mencetuskannya," tulis NYT dalam artikelnya, merujuk pada pernyataan Duke.

Trump diketahui memiliki sejarah tidak menyenangkan dengan Puerto Rico sejak Topan Maria meluluhlantakkan pulau tersebut. Nyaris 3 ribu orang tewas dan kerusakan besar terjadi di Puerto Rico, termasuk terputusnya aliran listrik secara luas.

Sebelumnya, Trump menyerang para pejabat Puerto Rico atas pengelolaan dana pemulihan bencana sebesar miliaran dolar AS yang diberikan pemerintah federal untuk pemulihan pasca-badai. Trump menuduh pemimpin Puerto Rico menggunakan dana itu untuk keperluan lain, bukan untuk pemulihan bencana.

Pada November 2018, sejumlah pejabat Gedung Putih menuturkan kepada Kongres AS bahwa Presiden Trump tidak ingin dana tambahan dikirimkan ke Puerto Rico.

Sejak saat itu, Trump secara konsisten menepis tuduhan kesalahan yang dilontarkan terhadap pemerintahannya terkait penanganan situasi bencana di Puerto Rico. Trump malah sibuk mencari pujian untuk caranya menangani badai Maria di Puerto Rico, dengan menyebut sebagai 'kesuksesan luar biasa, tanpa tanda jasa'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads