AS Kecewa Hagia Sophia Diubah Jadi Masjid, Yunani Mengecam Keras

International Updates

AS Kecewa Hagia Sophia Diubah Jadi Masjid, Yunani Mengecam Keras

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 11 Jul 2020 17:45 WIB
Hagia Sophia, dulunya gereja diubah jadi masjid, kini jadi museum
Hagia Sophia (Foto: Rois Jajeli/detikTravel)
Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya "kecewa" dengan keputusan Turki untuk mengubah monumen era Bizantium, Hagia Sophia kembali menjadi masjid. AS pun mendesak akses yang sama bagi semua pengunjung.

"Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Turki untuk mengubah status Hagia Sophia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/7/2020).

"Kami memahami bahwa pemerintah Turki tetap berkomitmen untuk mempertahankan akses ke Hagia Sophia untuk semua pengunjung, dan berharap untuk mendengar rencananya untuk melanjutkan pengelolaan Hagia Sophia untuk memastikannya tetap dapat diakses tanpa hambatan untuk semua," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (11/7/2020):

ADVERTISEMENT

- Yunani Kecam Hagia Sophia Berubah Jadi Masjid

Sejumlah negara menentang keputusan Turki untuk mengubah bekas katedral Bizantium, Hagia Sophia menjadi masjid. Kecaman juga datang dari Yunani yang menyebut keputusan tersebut "provokasi terbuka bagi seluruh dunia beradab."

"Nasionalisme yang diperlihatkan oleh Presiden (Turki) (Recep Tayyip) Erdogan ... membawa negaranya mundur enam abad," cetus Menteri Kebudayaan Yunani, Lina Mendoni dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/7/2020).

Pengumuman Erdogan bahwa situs Warisan Dunia UNESCO itu akan diserahkan kepada direktorat urusan agama Turki, terjadi setelah pengadilan tinggi Turki mencabut status Hagia Sophia sebagai museum.

- Virus Corona Menggila, Dalam Sehari AS Mencatat 63.643 Kasus Baru

Penyebaran virus Corona terus mengganas di Amerika Serikat. Negeri adikuasa itu mencatat 63.643 kasus baru dalam waktu 24 jam terakhir.

Demikian menurut data penghitungan yang dilakukan Universitas Johns Hopkins, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/7/2020).

Menurut data yang dikumpulkan universitas yang berbasis di Baltimore, AS itu, hingga Jumat (10/7) pukul 20.30 waktu setempat, tercatat 774 orang meninggal karena COVID-19 di negara itu dalam waktu 24 jam terakhir.

Tonton juga 'Kontroversi Hagia Sophia, Warisan Dunia yang Jadi Masjid':

[Gambas:Video 20detik]

- Hagia Sophia Resmi Berubah Jadi Masjid, AS Kecewa

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya "kecewa" dengan keputusan Turki untuk mengubah monumen era Bizantium, Hagia Sophia kembali menjadi masjid. AS pun mendesak akses yang sama bagi semua pengunjung.

"Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Turki untuk mengubah status Hagia Sophia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/7/2020).

"Kami memahami bahwa pemerintah Turki tetap berkomitmen untuk mempertahankan akses ke Hagia Sophia untuk semua pengunjung, dan berharap untuk mendengar rencananya untuk melanjutkan pengelolaan Hagia Sophia untuk memastikannya tetap dapat diakses tanpa hambatan untuk semua," imbuhnya.

- Trump Sebut Hubungan AS-China Rusak Parah Gegara Pandemi Corona

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut hubungan AS dengan China rusak parah akibat penanganan China atas wabah virus Corona. Trump pun mengatakan bahwa dirinya tidak memikirkan kemungkinan tahap selanjutnya dari kesepakatan perdagangan AS dengan China.

"Mereka seharusnya bisa menghentikan wabah. Mereka bisa menghentikannya. Tapi mereka tidak menghentikannya," kata Trump di atas pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan ke Florida, menurut para wartawan yang hadir di pesawat, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/7/2020).

Saat ditanya apakah dengan memburuknya hubungan berarti "fase dua" dari kesepakatan perdagangan AS-China tidak akan terjadi lagi, Trump mengatakan bahwa dia bahkan tidak memikirkannya dan bahwa ada banyak hal lain di benaknya.

- 6 Orang Dihukum Gantung Atas Pembunuhan Jaksa Malaysia

Pengadilan Malaysia menjatuhkan vonis mati kepada enam terdakwa kasus pembunuhan Wakil Jaksa Penuntut Umum (JPU), Anthony Kevin Morais.
Keenam terdakwa itu -- ahli patologi Angkatan Darat, Kolonel Dr R. Kunaseegaran (55), R. Dinishwaran (26), A.K Thinesh Kumar (25), M. Vishwanath (28), S. Nimalan (25) dan S. Ravi Chandaran (47) -- dinyatakan bersalah atas pembunuhan Morais lima tahun lalu.

Vonis hukuman gantung yang ditetapkan Pengadilan Tinggi pada Jumat (10/7) ini, disambut lega oleh keluarga Morais. Kakak laki-laki sang jaksa, Richard Morais mengaku gembira dengan putusan ini dan mengatakan bahwa tim penuntut telah melakukan pekerjaan hebat dalam kasus ini.

"Saya sudah menunggu sangat lama untuk mencari keadilan untuk saudara saya ... Itu gila," ujar Richard seperti dilansir New Straits Times, Sabtu (11/7/2020).

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads