Warga Singapura mulai memilih dalam pemilihan umum (Pemilu) yang digelar pada Jumat (10/7/2020) ini. Pemilu digelar dengan protokol kesehatan pencegahan virus Corona ketika wabah ini masih melanda asrama-asrama pekerja migran.
Seperti dilansir AFP, Jumat (10/7) para pemilih wajib mengenakan masker dan sarung tangan, dan melakukan pemeriksaan suhu sebelum memberikan suara mereka, setelah kampanye singkat sembilan hari yang sebagian besar dilakukan secara online karena acara kampanye dilarang untuk mengurangi risiko penularan virus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai Aksi Rakyat (PAP), yang telah memerintah Singapura selama enam dekade, dipastikan akan menang. Namun PAP menghadapi pertentangan dengan beberapa kandidat populer.
Singapura menemukan wabah besar Corona di asrama-asrama yang menampung pekerja migran bergaji rendah, tetapi dengan penambahan kasus baru yang melambat. Pihak berwenang telah melonggarkan penutupan sebagian dan pemerintah pun memutuskan untuk menggelar pemilihan parlemen ini.
Pihak oposisi menuduh PAP "tidak bertanggung jawab", meskipun para pejabat bersikeras mereka telah melakukan tindakan yang cukup untuk memastikan 2,65 juta pemilih yang memenuhi syarat dapat memberikan suara mereka dengan aman.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyebut COVID-19 sebagai "krisis satu generasi" dan berusaha memproyeksikan partainya sebagai kekuatan untuk stabilitas yang dapat membimbing negara melalui masa-masa sulit.
"Jangan merusak sistem yang telah melayani Anda dengan baik," katanya dalam kampanye.
Ekonomi Singapura terpukul oleh pandemi ini, dan pemerintah telah meluncurkan paket stimulus hampir 100 miliar dolar Singapura (US$ 72 miliar).
Tonton video 'Singapura Bubarkan Parlemen, Siap Gelar Pemilu di Tengah Pandemi Corona':
Menurut para analis, mengadakan pemilihan umum sekarang merupakan pertaruhan. Tidak jelas apakah krisis kesehatan akan meningkatkan atau mengurangi dukungan kepada pemerintah.
Untuk diketahui, respons pemerintah terhadap pandemi Corona telah menjadi topik utama di kalangan pemilih.
Setelah awalnya mengendalikan virus, Singapura menemukan wabah besar Corona di asrama pekerja asing. Negara ini telah melaporkan lebih dari 45.000 kasus infeksi Corona, termasuk 26 kematian.