Presiden sementara Bolivia Jeanine Anez mengumumkan pada hari Kamis (9/7/2020) bahwa ia dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Namun, dia akan tetap bekerja dalam masa karantina.
"Saya sudah dites positif COVID-19, saya baik-baik saja, saya akan bekerja dalam isolasi," kata Anez melalui akun Twitternya seperti yang dilansir AFP, Kamis (9/7).
Wanita berusia 53 tahun itu menyampaikan pernyataannya dalam sebuah video di Twitter bahwa ia akan tetap dikarantina selama 14 hari sebelum mengikuti tes brikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anez menjadi presiden Amerika Selatan kedua yang terjangkit Corona, setelah Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengumumkan hasil positifnya pada hari Selasa (7/7).
Pejabat tinggi pemerintah Amerika Latin lainnya yang tertular virus ini adalah Presiden Majelis Konstitusi Venezuela Diosdado Cabello, yang dianggap sebagai orang paling kuat kedua di negara itu setelah Presiden Nicolas Maduro.
Sebelumnya, empat anggota kabinet Anez sudah dinyatakan positif Corona beberapa hari yang lalu. Sementara Presiden Senat Eva Copa melakukan isolasi diri pada hari Rabu (8/7) sebagai tindakan pencegahan.
"Mengingat banyak dari mereka yang dites positif selama minggu lalu, saya mengikuti tes dan saya juga positif," ujar Anez.
Anez awalnya menentang pemilihan umum pada September mendatang. Dia mengatakan itu harus ditunda "satu atau dua bulan" karena pandemi, tetapi akhirnya dia harus mengalah.
Politisi konservatif itu menjadi presiden sementara pada November setelah mantan pemimpin sosialis Evo Morales mengundurkan diri. Morales meninggalkan mundur setelah tiga minggu kerusuhan terkait pemilihan ulangnya yang kontroversial.
Bolivia, negara berpenduduk 11 juta orang ini, telah mencatat hampir 43.000 kasus Corona dan lebih dari 1.500 kematian.
Pemerintah memperkirakan akan ada 130.000 kasus Corona pada saat pemilu tiba. Lebih dari 12 juta orang di seluruh dunia telah terjangkit virus ini, dan hampir setengah dari mereka ada di Amerika Latin dan Amerika Serikat.