Tertunda karena Corona, Terpidana di Texas Akhirnya Dihukum Mati

Tertunda karena Corona, Terpidana di Texas Akhirnya Dihukum Mati

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 09 Jul 2020 12:09 WIB
Billy Joe Wardlow akhirnya dihukum mati di Texas usai eksekusinya tertunda karena Corona (AFP Photo)
Foto: Billy Joe Wardlow akhirnya dihukum mati di Texas usai eksekusinya tertunda karena Corona (AFP Photo)
Texas -

Negara bagian Amerika Serikat (AS), Texas akhirnya melakukan eksekusi mati terhadap seorang terpidana kasus perampokan tahun 1993. Pria itu akhirnya dihukum mati setelah penghentian jadwal eksekusi selama lima bulan dikarenakan pandemi virus Corona.

Seperti dilansir AFP, Kamis (9/7/2020) Billy Joe Wardlow (45) dinyatakan meninggal pada Rabu (8/7) pukul 18.52 waktu setempat usai disuntik mati di penjara di Huntsville. Pengacaranya sempat mengajukan banding terakhir pada Mahkamah Agung AS namun ditolak.

Dengan bantuan pacarnya saat itu, Wardlow menyerang seorang lelaki tua, Carl Cole, sebagai upaya untuk mencuri truk Cole.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tonton juga 'Lecehkan dan Bunuh Bocah SD, Pria Ini Terancam Hukuman Mati!':

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video 20detik]

Cole yang berusia 82 tahun melawan dan Wardlow yang saat itu berusia 18 tahun, menembak kepalanya.

Pasangan buron itu berusaha melarikan diri dari Texas ke Montana. Namun ditangkap di South Dakota setelah 15 jam perjalanan dari kota kecil Texas, tempat kejahatan itu terjadi.

Di Texas, para juri diharuskan menentukan apakah terdakwa akan menimbulkan bahaya di masa depan sebelum menjatuhkan hukuman mati.

Pengacara Wardlow, Richard Burr berpendapat bahwa kliennya terlalu muda untuk hukuman mati yang dibuat dengan "kepastian ilmiah," dan telah mengajukan penundaan eksekusi.

Burr mengatakan penelitian telah menunjukkan bahwa "karena perkembangan otak yang berkelanjutan sampai sekitar awal 20-an tahun kita, dasar neurologis untuk karakter seseorang, dan karenanya karakternya, tidak sepenuhnya terbentuk sebelum usia 21 tahun."

Keputusan 2005 oleh pengadilan tinggi AS menghapuskan hukuman mati bagi mereka yang melakukan pembunuhan pada usia 17 tahun atau lebih muda.

Pengacara Wardlow berpendapat bahwa tidak ada perbedaan neurologis yang dapat dilihat antara anak berusia 17 tahun dan 18 tahun.

Dalam sebuah pengakuan tertulis pada Februari 1994, Wardlow berkata, "Menjadi lebih muda dan lebih kuat, saya mendorongnya dan menembaknya tepat di antara kedua matanya. Hanya karena dia membuat saya kesal."

Di persidangan, dia menarik kembali pengakuan itu, dan mengatakan dia bermaksud menggunakan pistol yang dicuri dari ibunya sendiri untuk mengintimidasi Cole, bukan untuk membunuhnya.

Eksekusi Wardlow awalnya ditetapkan untuk 29 April. Namun, diundur kembali ke hari Rabu (8/7) karena pandemi COVID-19.

Seperti halnya setiap eksekusi, sejumlah besar orang terlibat: penjaga penjara, saksi mata, orang-orang terdekat narapidana, dan kerabat korban. Wardlow menjadi terpidana mati ketujuh yang dieksekusi di Amerika Serikat sejak awal tahun ini, dan yang ketiga di negara bagian Texas.

Menurut Pusat Informasi Hukuman Mati, eksekusi terakhir di AS terjadi pada 19 Mei lalu di Missouri. Texas belum melakukan eksekusi mati sejak awal Februari.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads