Sepasang bayi panda raksasa kembar mati karena komplikasi organ yang disebabkan oleh alergi parah. Informasi ini disampaikan oleh Pusat Penelitian Chengdu untuk Pengembakbiakan Panda Raksasa di Provinsi Sichuan, China barat daya.
Seperti dilansir dari kantor berita Xinhua, Rabu (8/7/2020) pada tanggal 26 April, dua bayi panda kembar, Liuliu dan Shunshun, mulai menderita diare akut dan menolak untuk makan. Mereka segera diisolasi dan diberi serangkaian perawatan komprehensif termasuk anti-infeksi rutin dan dukungan nutrisi.
Namun, keduanya mengalami reaksi alergi yang parah selama perawatan, termasuk proptosis okular, rahang botol, pembengkakan lidah dan anus, dan apnea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka sempat membaik sementara setelah serangkaian awal pengobatan anti-alergi, tetapi kondisi mereka memburuk lagi selama perawatan lanjutan. Liuliu dan Shunshun akhirnya mati karena kegagalan banyak organ pada 11 Mei dan 20 Mei.
Pusat penelitian menjelaskan, reaksi alergi pada panda raksasa kadang-kadang terjadi dalam perawatan klinis, tetapi jenis alergi yang parah dan berulang sangat jarang terjadi.
Tim dokter hewan di pusat penelitian itu telah mengumpulkan sampel dan bekerja dengan berbagai lembaga penelitian untuk mengidentifikasi penyebab alergi dan mencari kemungkinan solusi perawatan.