Rapper Kanye West mengaku akan mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) tahun ini. Hal ini dideklarasikan Kanye West melalui akun Twitternya.
Dilansir AFP, Minggu (5/7/2020), Kanye West menyuarakan tagar #2020VISION. Dia akan menantang Donald Trump, yang saat ini tengah berkampanye untuk periode selanjutnya sebagai Presiden AS.
"Kita sekarang harus mewujudkan janji Amerika dengan memercayai Tuhan, menyatukan visi kita dan membangun masa depan kita. Saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat! #2020VISION," tulis Kanye West.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Kanye West tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai kampanyenya. Pada tahun 2019, Kanye West juga pernah menyampaikan ambisinya menjadi Presiden AS. Saat itu Kanye West diwawancarai Zane Lowe, dalam acara Apple Music's Beats 1.
"Akan tiba saatnya saya menjadi Presiden AS dan saya akan mengingat... setiap pendiri yang tidak memiliki kapasitas untuk memahami secara budaya apa yang kami lakukan," ucapnya.
Pemilihan Presiden AS sendiri diketahui, akan berlangsung pada November 2020.
Di sisi lain, sebelumnya Presiden AS Donald Trump memimpin acara perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat di Gunung Rushmore. Dalam pidatonya, Trump melontarkan tuduhan pedas kepada para demonstran black lives matter.
Pada pidato di South Dakota, ia mengatakan monumen yang menampilkan ukiran wajah empat presiden AS itu "akan berdiri selamanya sebagai penghargaan abadi pada leluhur kita dan kebebasan kita".
"Monumen ini tidak akan pernah dinodai, para pahlawan ini tidak akan pernah dirusak," katanya kepada khalayak, yang menyambutnya dengan sorak-sorai seperti dilansir BBC, Jumat (3/7/2020).
Tidak hanya itu, Trump juga memperingatkan bahwa unjuk rasa memprotes ketidaksetaraan ras di AS baru-baru ini, mengancam fondasi sistem politik AS.
"Negara kita sedang menyaksikan kampanye tanpa ampun untuk menghapus sejarah kita, mencemarkan pahlawan-pahlawan kita, menghapus nilai-nilai kita dan mengindoktrinasi anak-anak kita," ujar Trump dalam pidatonya seperti yang dilansir Reuters.
"Jangan salah, revolusi budaya sayap kiri ini dirancang untuk menggulingkan revolusi Amerika," sebut Trump. "Anak-anak kita diajari di sekolah untuk membenci negara mereka sendiri," imbuhnya.
Unjuk rasa besar-besaran usai pembunuhan seorang pria kulit hitam bernama George Floyd oleh polisi Minneapolis, berujung aksi vandalisme terhadap patung-patung tokoh Konfederasi di beberapa kota di AS. Patung Presiden AS Andrew Jackson di luar Gedung Putih, gagal dirobohkan oleh demonstran. Semasa hidup, Jackson dikenal akan kebijakannya yang populis, memiliki budak dan mengusir ribuan warga pribumi AS dari rumah-rumah mereka.