Jakarta -
Otoritas penerbangan Amerika Serikat, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) dan Boeing Co telah menyelesaikan penerbangan uji sertifikasi pesawat Boeing 737 MAX yang telah berlangsung tiga hari. Proses ini menjadi tonggak penting agar pesawat tersebut bisa kembali beroperasi.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (2/7/2020) MAX telah dikandangkan atau di-grounded sejak Maret 2019 setelah dua kecelakaan fatal dalam lima bulan, yang menewaskan 346 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FAA mengatakan masih harus mengevaluasi data dari tiga hari pengujian. Selain itu, masih ada tugas lain yang harus diselesaikan.
"Badan ini mengikuti proses yang cermat dan akan mengambil waktu yang dibutuhkan untuk meninjau kerja Boeing secara menyeluruh," kata FAA.
"Kami hanya akan mencabut perintah grounded setelah para ahli keselamatan FAA puas bahwa pesawat memenuhi standar sertifikasi," lanjut pernyataan itu.
Boeing menolak berkomentar, namun mereka mengatakan akan tunduk pada pernyataan FAA.
Tonton juga video 'Januari 2020, Boeing Hentikan Sementara Produksi 737 MAX:
Pengujian atas perubahan yang diusulkan Boeing terhadap sistem kontrol penerbangan otomatis di pesawat adalah momen penting dalam krisis perusahaan terburuk yang pernah dialami raksasa produsen pesawat yang berbasis di AS itu.
FAA harus menyelesaikan peninjauan data, menyetujui prosedur pelatihan pilot baru, di antara langkah-langkah lainnya, dan tampaknya tidak mungkin untuk menyetujui pencabutan grounded pesawat sampai pertengahan September mendatang.
Jika itu terjadi, pesawat tersebut berada di jalur untuk kembali beroperasi di AS sebelum akhir tahun ini, dalam proses yang terganggu oleh sejumlah penundaan.
Krisis ini telah membuat Boeing menelan biaya lebih dari US$ 18 miliar. Mereka harus memangkas produksi dan menghambat rantai pasokannya, dengan investigasi kriminal dan kongres yang masih berlangsung.
Sebelumnya pada bulan Desember, Boeing memecat Kepala Eksekutif Dennis Muilenburg setelah penyelidikan atas desain dan pengembangan pesawat yang menodai reputasi Boeing.
Laporan umum inspektur Departemen Perhubungan yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada hari Selasa (30/6) menyalahkan Boeing karena tidak mengungkapkan informasi kepada FAA tentang sistem keselamatan utama yang dikenal sebagai Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS), yang dikaitkan dengan kedua kecelakaan fatal tersebut.
Boeing setuju untuk menambahkan perlindungan signifikan ke MCAS. Mereka membuat pembaruan perangkat lunak lain.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini