Komisi seni kota Boston, Massachusetts, AS memberikan suara bulat untuk memindahkan sebuah patung yang menggambarkan seorang budak yang telah bebas, berlutut di kaki Abraham Lincoln. Pemindahan ini merupakan tindak lanjut dari tuntutan gelombang demonstrasi anti rasialisme.
Seperti dilansir Associated Press (AP), Rabu (1/7/2020) Komisi itu telah mengeluhkan soal Peringatan Emansipasi, juga dikenal sebagai Kelompok Emansipasi dan Peringatan Freedman, sebagai sebuah negara yang menghadapi ketidakadilan rasial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patung itu telah berdiri di taman yang tak jauh dari Boston Common sejak 1879. Ini adalah tiruan dari monumen identik yang didirikan di Washington, DC, tiga tahun sebelumnya. Patung itu dipasang di Boston karena kota itu adalah rumah bagi pencipta patung putih, Thomas Ball.
Meskipun monumen itu dibuat untuk merayakan pembebasan budak di Amerika, desainnya mengganggu banyak orang yang keberatan dengan optik seorang lelaki berkulit hitam yang berlutut di depan Presiden Keenam AS, Abraham Lincoln.
"Apa yang saya dengar hari ini adalah menyakitkan melihat bagian ini, dan di lanskap Boston, kita seharusnya tidak memiliki karya yang membawa rasa malu kepada kelompok orang mana pun," ujar Wakil Ketua Komisi Seni, Ekua Holmes, Selasa (30/6) usai memberikan suaranya.
Ungkapan senada juga datang dari Walikota Boston. "Setelah terlibat dalam proses publik, jelas bahwa penduduk dan pengunjung Boston tidak nyaman dengan patung ini," kata Walikota Boston Marty Walsh dalam sebuah pernyataan.
Lebih dari 12.000 orang telah menandatangani petisi yang menuntut pemindahan patung itu. Para pejabat tidak segera menetapkan tanggal untuk mencabutnya, dan mengatakan rinciannya akan dibahas pada pertemuan berikutnya pada 14 Juli.
Sebelumnya, para pengunjuk rasa Black Lives Matter telah bersumpah untuk merobohkan patung asli tersebut di Washington, yang telah dilindungi oleh pasukan Garda Nasional yang menjaga monumen lainnya.