Satu orang tewas dan beberapa lainnya cedera dalam demonstrasi damai di Sudan. Demonstrasi ini menuntut reformasi lebih cepat dan pemerintah sipil yang lebih besar.
Dilansir Reuters, Rabu (1/7/2020) masa demonstrasi mengibarkan bendera Sudan. Demonstran berkumpul berkumpul di Khartoum dan kota-kota kembarnya Khartoum Utara dan Omdurman,setelah pemerintah menutup jalan dan jembatan yang mengarah ke pusat ibukota.
Protes serupa juga terjadi di seluruh negeri, termasuk Kassala di Sudan timur dan di wilayah bergolak Darfur. Para pengunjuk rasa meneriakkan kebebasan dan keadilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebebasan, perdamaian dan keadilan," beberapa pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan dengan membakar ban.
Disebutkan pertemuan terjadi pada 30 Juni datang pada hari yang sangat simbolis, karena itu adalah peringatan Bashir naik ke kekuasaan dalam kudeta militer 1989 dan juga menandai hari satu tahun yang lalu. Ketika ribuan orang berbaris untuk menekan para jenderal yang mengambil alih kekuasaan, setelah penggulingan Bashir untuk melanjutkan negosiasi atas kesepakatan pembagian kekuasaan secara damai dengan oposisi sipil.
Perdana Menteri Abdalla Hamdok, seorang teknokrat, memerintah negara itu bersama dengan militer lama yang dominan. Membantu menyingkirkan Bashir setelah protes massal terhadap otokrasi 30 tahunnya.
(dwia/dwia)