Tulisannya Menginspirasi Demonstrasi, Jurnalis di Iran Dihukum Mati

Tulisannya Menginspirasi Demonstrasi, Jurnalis di Iran Dihukum Mati

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 30 Jun 2020 17:23 WIB
Demonstrasi 2017, Iran (AP Photo)
Foto: Demonstrasi 2017, Iran (AP Photo)
Teheran -

Iran menghukum mati seorang jurnalis yang pernah menjadi eksil karena tulisan di situsnya. Tulisannya dianggap yang membantu menginspirasi demonstrasi ekonomi nasional yang dimulai pada akhir 2017.

Seperti dilansir dari The Associated Press (AP), Selasa (30/6/2020) situs web Ruhollah Zam dan saluran yang ia ciptakan pada aplikasi pesan populer Telegram telah menyebar waktu protes dan informasi memalukan tentang pejabat yang secara langsung menantang teokrasi Syiah Iran tersebar.

Demonstrasi-demonstrasi itu merupakan tantangan terbesar bagi Iran sejak Gerakan Hijau 2009 dan mengatur panggung untuk kerusuhan massa serupa November lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Rincian penangkapannya masih belum jelas. Meskipun ia tinggal di Paris, Zam entah bagaimana kembali ke Iran dan mendapati dirinya ditahan oleh para pejabat intelijen. Serangkaian pengakuan yang disiarkan televisi telah disiarkan dalam beberapa bulan terakhir.

Juru bicara kehakiman Iran, Gholamhossein Esmaili mengumumkan hukuman mati Zam pada hari Selasa (30/6). Dia mengatakan Zam telah dihukum karena "korupsi di Bumi," tuduhan yang sering digunakan dalam kasus-kasus yang melibatkan spionase atau upaya untuk menggulingkan pemerintah Iran. Tidak jelas kapan hukuman dijatuhkan.

Tonton video 'Jurnalis CNN Ditangkap Polisi Saat Liput Demo Tewasnya George Floyd':

Zam dapat mengajukan banding atas hukumannya, yang dikeluarkan oleh Pengadilan. Nama pengacara yang membelanya dalam sidang belum diketahui.

Zam telah menjalankan situs web bernama AmadNews yang memposting video dan informasi memalukan tentang pejabat Iran. Dia menyoroti tulisannya pada saluran di Telegram, aplikasi pesan aman yang tetap sangat populer di kalangan orang Iran.

Percikan awal untuk demonstrasi 2017 adalah lonjakan tiba-tiba harga makanan. Banyak yang percaya bahwa lawan garis keras Presiden Iran Hassan Rouhani menghasut demonstrasi pertama di kota konservatif Mashhad di Iran timur, mencoba mengarahkan kemarahan publik pada presiden. Tetapi ketika protes menyebar dari kota ke kota, serangan balik berbalik melawan seluruh kelas yang berkuasa.

Dalam demonstrasi tahun 2017 itu, dilaporkan ada sekitar 5.000 orang ditahan dan 25 lainnya tewas.

Zam adalah putra ulama Syiah Mohammad Ali Zam, seorang reformis yang pernah menjabat dalam posisi kebijakan pemerintah pada awal 1980-an. Sang ulama menulis surat yang diterbitkan oleh media Iran pada Juli 2017 di mana dia mengatakan dia tidak akan mendukung putranya atas pelaporan dan pesan AmadNews di saluran Telegram-nya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads