Presiden Kosovo membantah dakwaan atas kasus kejahatan perang selama dan setelah konflik bersenjata tahun 1998-1999 antara separatis etnik Albania dan Serbia. Dia mengatakan akan mengundurkan diri sebagai Presiden jika dakwaan terhadapnya terkonfirmasi.
Seperti dilansir AFP, Selasa (30/6/2020) pekan lalu, kantor kejaksaan khusus telah mendakwa Presiden Kosovo Hashim Thaci, mantan ketua parlemen Kadri Veseli dan beberapa orang lainnya atas tindak pembunuhan, penghilangan paksa, penganiayaan dan penyiksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kosovo Specialist Chambers didirikan di Den Haag pada tahun 2015 untuk menangani kasus-kasus dugaan kejahatan oleh pejuang Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) selama perang, yang membuka jalan untuk kemerdekaan Kosovo dari Serbia satu dekade kemudian.
"Saya mungkin telah membuat kesalahan politik saat perdamaian, tetapi kejahatan perang, tidak pernah!" kata Thaci dalam pidato yang disiarkan televisi.
Thaci dan Veseli termasuk di antara mantan komandan top di KLA. Veseli juga telah membantah semua tuduhan itu.
Thaci hendak berangkat ke Washington DC, Amerika Serikat untuk diskusi ketika surat dakwaan diungkap ke publik.
"Saya tidak tahu apakah itu kebetulan atau intrik bahwa, di tengah jalan menuju Gedung Putih, pemberitahuan untuk surat dakwaan yang belum dikonfirmasi dilepaskan," ujarnya.
Tonton video'Pemerintah Masih Tutup Masjid, Umat Islam di Kosovo Protes':
Thaci mengatakan pertemuan yang dibatalkan itu merupakan "pukulan keras terhadap peluang mencapai perdamaian antara Kosovo dan Serbia".
Untuk diketahui, pada bulan lalu, seorang hakim beberapa bulan ke depan akan memutuskan apakah kasus-kasus yang disusun oleh kantor kejaksaan cukup kuat untuk mengadili Thaci, didakwa dengan hampir 100 pembunuhan, dan yang lainnya diadili.
Penyusunan dakwaan masih membutuhkan persetujuan dari hakim pra-pengadilan, yang bisa memakan waktu berbulan-bulan, untuk mengadili Thaci.
"Jika tuduhan terkonfirmasi, saya akan segera mundur sebagai Presiden Anda dan menghadapi tuduhan. Saya tidak akan menghadapi keadilan dari kantor ini," tegas Thaci dalam pernyataannya.
Kosovo Specialist Chambers diatur oleh hukum Kosovo, tetapi dikelola oleh hakim dan jaksa internasional.
Tuduhan kejahatan perang terhadap KLA pertama kali muncul dalam laporan 2011 oleh badan hak asasi manusia Dewan Eropa yang menuduh pejuang membunuh warga sipil Serbia dan lawan politik etnik Albania selama konflik 1998-99.
Upaya lokal untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang KLA sejauh ini telah digagalkan oleh intimidasi yang meluas di negara kecil itu, di mana loyalitas klan kuat dan mantan pemberontak dianggap penting.