Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, menyebut krisis virus Corona (COVID-19) telah menjadi bencana bagi Inggris. Namun dia menekankan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan penyelidikan terhadap dugaan salah langkah oleh pemerintah Inggris.
"Ini telah menjadi bencana," ujar PM Johnson kepada Times Radio dan dilansir Reuters, Senin (29/6/2020).
"Mari kita tidak memotong kata-kata kita, maksud saya ini telah menjadi mimpi buruk yang mutlak bagi negara ini dan negara ini telah mengalami kejutan yang mendalam," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, PM Johnson menegaskan bahwa saat ini bukan saat yang tetap untuk penyelidikan terhadap cara pemerintah Inggris menangani krisis yang dipicu oleh virus Corona.
Saat ditanya apakah dirinya setiap hari memikirkan tingginya jumlah kematian dan total kasus Corona di Inggris, PM Johnson menjawab: "Setiap hari ... Apa yang kita dapatkan adalah kurva mengarah ke arah yang mereka prediksi akan terjadi. Itu sangat lambat turunnya."
"Hal paling krusial adalah memastikan kita siap untuk menindak lonjakan mendadak secara lokal dan itulah mengapa kita memiliki strategi whack-a-mole," imbuhnya, merujuk pada strategi untuk menghentikan sesuatu yang terjadi terus-menerus secara acak.
Sejauh ini, data penghitungan Johns Hopkins University (JHU) mencatat total 312.640 kasus Corona terkonfirmasi di Inggris, dengan 43.634 kematian.
(nvc/ita)