Pengadilan Kanada menyatakan seorang perwira polisi kulit putih bersalah pada hari Jumat (26/6) waktu setempat, karena memukuli seorang pemuda kulit hitam di Toronto pada tahun 2016.
Putusan bersalah ini sangat dinanti-nantikan seiring Kanada juga tengah disorot atas rasisme sistemik.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/6/2020), Michael Theriault, yang sedang tidak bertugas saat insiden di Toronto itu, didakwa bersama saudaranya, Christian atas penyerangan parah dan menghalangi keadilan setelah memukuli Dafonte Miller dan menghantamnya dengan pipa logam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miller yang saat itu berusia 19 tahun, kehilangan penglihatan pada salah satu matanya akibat serangan pada 28 Desember 2016 tersebut.
Seorang hakim dari Pengadilan Tinggi Ontario menyatakan Michael Theriault bersalah atas dakwaan yang lebih ringan: penyerangan biasa, sementara saudaranya dibebaskan.
Selama persidangan, kedua pria itu mengaku tidak bersalah dan mengatakan mereka bertindak membela diri, dan mengklaim Miller merampok mobil sebelum keributan mereka.
Sidang pembacaan vonis hukuman terhadap Theriault dijadwalkan akan digelar pada 15 Juli mendatang.
Putusan ini disampaikan menyusul maraknya aksi-aksi demonstrasi mengecam rasisme dan kekerasan polisi sebagai bagian dari aksi protes besar-besaran atas pembunuhan pria kulit hitam AS, George Floyd di Minneapolis.
(ita/ita)