Malaysia mengizinkan layanan spa, pijat kesehatan-refleksi, termasuk yang disediakan oleh tukang pijat tunanetra buka kembali mulai 1 Juli mendatang. Namun, semua harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Seperti dilansir The Star, Jumat (26/6/2020) Menteri Senior Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, mengatakan bahwa prosedur operasi standar (SOP), seperti jarak sosial, memeriksa suhu klien, penggunaan pelindung wajah dan pendaftaran melalui MySejahtera tetap berlaku untuk pekerja dan pelanggan mereka.
"Untuk spa, pusat kesehatan dan pijat refleksi, mereka dapat membuka, asalkan hanya pekerja mereka yang merupakan warga negara Malaysia yang kembali bekerja," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pekerja mereka harus menjalani penapisan untuk COVID-19 sebelum mereka dapat kembali bekerja," katanya, Jumat (26/6).
Adapun tukang pijat tunanetra, dia mengatakan mereka juga diizinkan untuk memberikan layanan ini dan harus mendaftar ke otoritas lokal sebelum melanjutkan bisnis.
Dia mengatakan pemerintah sadar bahwa pendapatan sekitar 3.000 tukang pijat tunanetra telah sangat terpengaruh akibat perintah kontrol pergerakan (MCO) yang diterapkan untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
"Sekarang kurva infeksi COVID-19 telah rata dan jumlah kasus telah turun menjadi satu digit, kita akan memungkinkan mereka untuk beroperasi," kata Ismail Sabri.
Dia menambahkan bahwa komite khusus Kabinet juga telah memberikan lampu hijau untuk sub-sektor pariwisata yang terlibat dalam pertemuan, insentif, konferensi dan pameran, serta perjalanan dan perdagangan, untuk memulai kegiatan mulai 1 Juli.
"Sekali lagi, semua SOP, termasuk pembatasan jumlah peserta hingga 250 orang, harus diikuti dengan ketat," pungkasnya.