Beredar video seekor bayi gajah yang ditusuk dengan angkusa (tongkat penjinak gajah) di sebuah kamp Thailand. Penusukan itu dilakukan untuk menjinakkan bayi gajah itu sebelum bergabung dengan industri pariwisata.
Seperti dilansir dari AFP, Kamis (25/6/2020), rekaman itu diambil lewat kamera tersembunyi tahun lalu dan diterbitkan pada Rabu (24/6) oleh kelompok hak-hak hewan dunia yang berbasis di Inggris, World Animal Protection (WAP). Video ini menunjukkan apa yang mereka sebut sebagai pemisahan paksa gajah betina berusia dua tahun dari induknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Betis bayi gajah itu terkekang pada ruang kecil yang dikenal sebagai "kotak penghancur" dan dibelit oleh rantai dan tali selama berhari-hari ketika dia berjuang untuk melarikan diri.
Betis si bayi gajah berulang kali ditusuk dengan angkusa, batang panjang dengan ujung logam tajam, untuk membuatnya memahami perintah dasar, kadang-kadang sampai membuat gajah berdarah.
Sekitar 3.000 gajah jinak dipekerjakan di sektor pariwisata Thailand, digunakan sebagai wahana tunggangan dan menghibur para turis lewat atraksi.
Tonton Video Gajah Hamil Mati Usai Makan Buah Berisi Petasan di India:
Aktivis hak-hak hewan telah lama berpendapat bahwa gajah mengalami pelecehan di industri pariwisata, dimulai dengan apa yang disebut proses "hancurkan" untuk menjinakkan mereka ketika masih muda.
"Kita perlu memastikan bahwa ini adalah generasi terakhir dari gajah yang digunakan untuk pariwisata komersial," kata Jan Schmidt-Burbach, seorang dokter hewan margasatwa untuk WAP.
WAP belum merilis detail lokasi kamp untuk menghindari dampak bagi orang-orang yang merekam video itu.