Pub di Inggris kini boleh dibuka lagi asal tidak berlebihan. Keputusan ini muncul usai negara itu berbulan-bulan melakukan 'hibernasi nasional' guna mencegah penularan Corona.
Pemerintah Inggris memberi lampu hijau kepada pub untuk buka kembali pada minggu depan, setelah tutup selama tiga bulan akibat wabah Corona. Pengumuman ini disambut baik oleh para pengusaha pub.
Sebelumnya, aturan tinggal di rumah diberlakukan pada tanggal 23 Maret saat virus Corona mulai menyerang. Namun, kini aturan lockdown mulai dilonggkarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir dari AFP, Rabu (24/6/2020) Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (23/6) mengumumkan pembukaan kembali pub pada 4 Juli mendatang sebagai bagian dari pelonggaran lockdown untuk aktivitas keramahtamahan, budaya dan pariwisata. Upaya ini semata-mata untuk membantu Inggris menjalankan kembali aktivitas ekonominya yang mandek.
Anggota parlemen bersorak. Dia menyebut langkah itu mengakhiri "hibernasi nasional" negara itu. Johnson mengatakan harus ada "kontak minimum" antara staf dan pelanggan, dengan layanan meja saja.
Johnson mengatakan dia berharap orang-orang tetap memakai akal sehatnya dan tidak berlebihan menanggapi pelonggaran lockdown ini. "Kita tidak mau ada adegan geliat yang hebat di pabrik bir, ketika virus itu bisa ditularkan," tambahnya.
Lebih lanjut, Johnson, yang mengatakan warga Inggris memiliki "hak yang tidak dapat dicabut" untuk pergi ke pub, menghadapi lobi-lobi untuk melonggarkan aturan jarak sosial dua meter untuk membantu bisnis bangkit kembali.
"Di mana dimungkinkan untuk menjaga jarak dua meter, orang wajib melakukannya," katanya, mengumumkan hasil peninjauan Corona.
"Tapi di tempat yang tidak, kami akan menyarankan orang untuk menjaga jarak sosial satu meter plus saat mengambil mitigasi guna mengurangi risiko penularan," ungkapnya.
British Beer and Pub Association (BBPA) mengatakan industri ini berada di tepi "tebing", ketika penjualan bir telah merosot ke rekor level terendah pada kuartal pertama tahun ini.
Kepala eksekutif BBPA Emma McClarkin menyebut pembukaan kembali pub merupakan "langkah pertama tentang apa yang akan menjadi jalan yang sangat panjang menuju pemulihan".
McClarkin mendesak pemerintah devolusi di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara untuk mengikutinya.
Sementara itu, bioskop, museum, dan galeri juga akan dibuka kembali pada 4 Juli. Diikuti oleh restoran, hotel, penginapan bed & breakfast (B&B) dan akomodasi mandiri.
Tukang cukur dan penata rambut yang sudah tutup juga diberi lampu hijau untuk melanjutkan bisnisnya pada tanggal yang sama.
Johnson menegaskan, semua perusahaan harus mematuhi langkah pencegahan Corona guna memotong mata rantai penularan dari kontak dekat, bahkan ketika jumlah kasus baru dan kematian menurun.
Doa dan layanan akan diizinkan lagi di tempat-tempat ibadah, dan pernikahan dibolehkan dengan batas pengujung hingga 30 orang.
Pemerintah Inggris telah mencatat hampir 43.000 kematian akibat COVID-19 - korban terburuk di Eropa - dan mengumumkan 171 kematian baru pada hari Selasa (23/6).