Balada Trump: Geram Angka Pendukung Tergerus, Timses Kena Corona Tambah Terus

Round-Up

Balada Trump: Geram Angka Pendukung Tergerus, Timses Kena Corona Tambah Terus

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 23 Jun 2020 20:35 WIB
President Donald Trump speaks during his campaign rally at BOK Center in Tulsa, Okla., Saturday, June 20, 2020. (Ian Maule/Tulsa World via AP)
Foto: Kampanye Trump di Tulsa (Ian Maule/Tulsa World via AP)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump geram usai acara kampanyenya sepi dari para pendukungnya. Selain itu, sudah ada beberapa Tim Suksesnya yang terpapar Corona.

Seperti dilansir BBC, Senin (22/6/2020) kampanye Trump di Tulsa, Oklahoma, hanya dihadiri sekitar 6.000 orang, atau sepertiga dari kapasitas arena kampanye. Sejumlah pengguna media sosial mengaku mereka sengaja memesan tiket kampanye, tapi kemudian tak datang 'agar kursi-kursi kosong',

Namun, tim kampanye Presiden Donald Trump membantah klaim bahwa pengguna Tik-Tok dan penggemar K-Pop telah menyebabkan angka kehadiran kampanye yang rendah. Tim itu mengatakan telah menyingkirkan pemesanan tiket palsu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Lokasi Bank of Oklahoma (BOK) Center di Tulsa dapat menampung 19.000 orang. Acara itu juga sebelumnya direncanakan akan meluas hingga ke luar gedung, meskipun rencana itu dibatalkan.

Dinas pemadam kebakaran Tulsa mengatakan lebih dari 6.000 orang hadir di acara itu, tetapi tim kampanye Trump menyatakan angkanya jauh lebih tinggi.

Direktur kampanye tim mengatakan "permintaan tiket palsu tidak pernah menjadi faktor pertimbangan kami" karena tiket ke kampanye itu diberikan pada siapapun yang mendaftar lebih dahulu.

Brad Parscale menyalahkan media dan pengunjuk rasa karena menghalangi orang-orang untuk hadir.

"Kaum Kiri dan online troll (orang-orang yang menyerang melalui internet) melakukan perayaan kemenangan, (mereka) berpikir, entah bagaimana, telah memengaruhi kehadiran pada acara kampanye, [tetapi] tidak tahu apa yang mereka bicarakan atau bagaimana kampanye kami," kata Parscale.

Tonton juga video 'Anggap Berlebihan, Trump Minta Tes Corona Diperlambat':

"Ketika mendaftar untuk datang ke kampanye, berarti kehadiran Anda telah dikonfirmasi dengan nomor ponsel dan kami terus-menerus menyingkirkan nomor palsu, seperti yang kami lakukan terhadap puluhan ribu [nomor palsu] di Tulsa, saat menghitung kemungkinan calon peserta kampanye."

Menurut beberapa media AS, yang mengutip beberapa sumber yang dekat dengan Gedung Putih, Trump "geram" atas sepinya pendukung di Tulsa.

Ajakan Pemesanan Tiket Palsu Lewat Tiktok dan Fans Kpop

Mantan ahli strategi Partai Republik dan kritikus Trump, Steve Schmidt, mengatakan sejumlah remaja di berbagai wilayah di AS telah memesan tiket tanpa bermaksud untuk hadir dalam acara itu. Putrinya yang berusia 16 tahun dan teman-temannya telah memesan "ratusan" tiket.

Sama seperti Schmidt, sejumlah orang tua lain juga mengatakan anak-anak mereka melakukan hal serupa.

Alexandria Ocasio-Cortez, tokoh progresif dari Partai Demokrat, memuji anak-anak muda dan penggemar K-pop yang disebutnya telah "membanjiri kampanye Trump dengan pemesanan tiket palsu".

Belum jelas berapa banyak dari ratusan ribu tiket yang palsu, tetapi satu video TikTok tanggal 12 Juni mendorong orang-orang mendaftar untuk mendapatkan tiket gratis ke kampanye Trump untuk memastikan kursi-kursi itu kemudian kosong .

Video itu, yang diunggah setelah tanggak kampanye diumumkan tanggal 19 Juni, mendapat 700.000 likes.

Jika benar, ini bukan pertama kalinya pengguna media sosial menunjukkan sikap politiknya dalam beberapa minggu terakhir.

Penggemar K-pop secara aktif menenggelamkan tagar yang digunakan oleh lawan Black Lives Matter (BLM) dalam beberapa minggu terakhir, dan mengumpulkan donasi setelah kematian Afrika-Amerika George Floyd bulan lalu.

Wartawan BBC Anthony Zurcher, yang berada di Tulsa, mengatakan penyelenggara kampanye selalu memberikan tiket lebih banyak daripada ruang yang tersedia, sehingga orang iseng yang mengisi pemesanan, tidak akan menghentikan kehadiran orang yang benar-benar mendukung Trump.

Tim kampanye itu sebelumnya mengatakan sekitar satu juta orang akan hadir di acara kampanye, tetapi jika setengah dari reservasi itu asli, kampanye itu akan terlihat jauh lebih ramai, ujar Zurcher.
Lebih dari 2,2 juta kasus Covid-19 dan 119.000 kematian terkait telah dilaporkan di AS, menurut data dari Johns Hopkins University.

Dalam pidato pembukaannya, Trump mengatakan bahwa ada "orang-orang yang sangat jahat di luar, mereka melakukan hal-hal buruk", tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Aktivis Black Lives Matter sebelumnya berkumpul di luar gedung kampanye itu sebelum kampanye dimulai.

Mengenai virus corona, Trump mengatakan dia telah mendorong para pejabat untuk memperlambat pengujian karena hal itu menyebabkan 'lebih banyak kasus yang ditemukan'.

Dia menggambarkan tes Covid-19 sebagai "pedang bermata dua".

"Inilah bagian yang buruk: Ketika Anda melakukan pengujian sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak orang [yang terinfeksi], Anda akan menemukan lebih banyak kasus," katanya kepada pendukungnya yang bersorak. "Jadi saya bilang 'perlambat pengujian'. Mereka menguji dan menguji."

Virus corona, kata Trump, memiliki banyak nama, termasuk "Kung Flu", istilah xenofobia yang tampaknya merujuk ke China, tempat Covid-19 bermula.

Hampir 120.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di AS sejak pandemi dimulai, angka yang menurut para ahli kesehatan bisa jadi jauh lebih tinggi seandainya jumlah pengujian tidak ditingkatkan.

8 Anggota Timses Trump Terpapar Corona

Namun, sepinya acara kampanye Trump bukan satu-satunya masalah yang dia hadapi. Seperti dilansir AFP, Minggu (21/6) ada enam anggota tim sukses yang terpapar Corona.

"Staf kampanye diuji COVID-19 sebelum acara sesuai degan protokol kesehatan," kata Direktur Komunikasi Kampanye Trump, Murtaugh dalam keterangan tertulis.

"Enam anggota tim pendahulu dites positif dari ratusan tes yang dilakukan, dan prosedur karantina segera dilaksanakan," kata Murtaugh.

Anggota timses yang terpapar Corona kemudian bertambah lagi menjadi dua. Seperti dilansir AFP, Selasa (23/6), hal tersebut diungkapkan oleh Murtaugh. Identitas keduanya tidak diungkap ke publik, hanya disebutkan bahwa mereka anggota dari tim advance.

Murtaugh menyatakan bahwa kedua staf itu menghadiri kampanye di Tulsa namun 'memakai masker selama keseluruhan acara'. Tidak diketahui pasti bagaimana mereka tertular virus Corona. Total, sudah ada 8 anggota Timses Trump yang terkena Corona.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads